
Sumber: Reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Tate Modern London akan membuka Electric Dreams: Art and Technology Before The Internet sebuah pameran yang mengeksplorasi persimpangan antara seni dan teknologi antara tahun 1950-an dan awal 1990-an. Pameran tersebut akan berlangsung dari 28 November 2024 - 1 Juni 2025.
Catherine Wood, yang merupakan Direktur Program galeri seni, mengatakan bahwa meskipun merupakan hal yang umum bagi seniman muda masa kini untuk menggunakan perangkat digital untuk menciptakan karya mereka, Tate Modern ingin merayakan para pelopor di bidang ini.
''Apa yang ingin kami lakukan sebagai museum adalah menceritakan kisah masa lalu...untuk benar-benar melihat para pelopor yang, sebelum mereka memiliki kapasitas komputasi kontemporer yang luar biasa, membayangkan tampilan dunia yang kita tinggali saat ini," katanya dikutip dari reuters (27/11/2024).
Menampilkan karya lebih dari 70 seniman internasional, karyanya meliputi instalasi mengesankan yang menggunakan cahaya dan gerakan serta gambar yang dihasilkan oleh komputer.
"Kami telah menyelenggarakan pameran seni kinetik sebelumnya dan pameran seni digital sebelumnya, tetapi kami belum pernah mengadakan pameran yang mencoba menceritakan kisah seni dan teknologi sejak tahun 50-an secara keseluruhan,'' kata seniman Eduardo Kac.
Untuk karyanya, seniman kreatif yang berbasis di Chicago ini menyiapkan tiga terminal Minitel, sebuah perangkat dari tahun 1980-an yang menyediakan informasi dan memungkinkan akses daring bertahun-tahun sebelum adanya internet.
''Bekerja daring pada tahun delapan puluhan adalah pengalaman yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan apa yang dirasakan saat ini. Jadi karya-karya ini (terminal) bergerak dan berubah warna dan memiliki ritme yang sangat spesifik untuk jaringan Minitel," tambahnya.
Sambil menjelajahi masa lalu, Wood juga mengatakan pameran tersebut mencerminkan percakapan terkini seputar kecerdasan buatan.
''Itu menunjukkan bahwa kecemasan seputar AI bukanlah hal baru…. para seniman juga berpikir pada periode Perang Dingin (tentang) bagaimana kita mengubah potensi ancaman teknologi dan senjata menjadi sesuatu yang optimis dan utopis?'' imbuh Wood.

