Foto: Ibu hamil (freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Sebanyak tujuh dari sepuluh kehamilan dipengaruhi oleh mual dan muntah. Pada beberapa wanita kondisi ini bisa parah, bahkan mengancam nyawa janin dan ibu serta memerlukan penggantian cairan intravena untuk mencegah tingkat dehidrasi yang berbahaya. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Cambridge menunjukkan mengapa banyak wanita mengalami mual dan muntah selama kehamilan bahkan beberapa wanita harus dirawat di rumah sakit.
Penyebabnya adalah hormon yang diproduksi oleh janin, protein yang dikenal sebagai GDF15. Namun seberapa sakit yang dirasakan ibu bergantung pada kombinasi seberapa banyak hormon yang diproduksi oleh janin dan seberapa besar paparan ibu terhadap hormon tersebut sebelum hamil. Penemuan ini diterbitkan oleh Nature, Rabu (03/12/2023).
Penelitian internasional yang melibatkan ilmuwan di Universitas Cambridge dan peneliti di Skotlandia, Amerika Serikat, dan Sri Lanka, telah mencapai kemajuan besar dalam memahami peran GDF15 dalam penyakit kehamilan, termasuk hiperemesis gravidarum.
Dikutip dari http://www.sciencedaily.com Profesor Sir Stephen O'Rahilly, Co-Direktur Wellcome-Medical Research Council Institute of Metabolic Science di Universitas Cambridge, yang memimpin kolaborasi tersebut mengatakan bahwa sakit yang dialami ibu hamil disebabkan oleh hormon yang diproduksi dalam rahim.
"Sekarang kita tahu alasannya: bayi yang tumbuh di dalam rahim memproduksi hormon pada tingkat yang tidak biasa dilakukan oleh ibu. Semakin sensitif dia terhadap hormon ini, dia akan semakin sakit. Mengetahui hal ini memberi kita petunjuk tentang bagaimana kita bisa memproduksi hormon tersebut. mungkin mencegah hal ini terjadi. Hal ini juga membuat kita lebih yakin bahwa mencegah GDF15 mengakses reseptor yang sangat spesifik di otak ibu pada akhirnya akan menjadi dasar bagi cara yang efektif dan aman untuk mengobati gangguan ini."
Lebih lanjut, dalam penelitian tersebut dijelaskan cara potensial untuk mencegah penyakit kehamilan adalah dengan memberikan paparan GDF15 kepada ibu sebelum kehamilan untuk membangun ketahanan mereka.
Sebagai informasi, Growth Differentiation Factor-15 (GDF15) merupakan suatu hormon yang diketahui bekerja pada otak belakang untuk menyebabkan emesis, sangat terekspresi di plasenta dan kadarnya dalam darah ibu meningkat dengan cepat selama kehamilan. (Mita Harianti)