Donald Trump Ancam Naikkan Tarif 100 Persen Block BRICS, Rupiah Ditutup Anjlok 58 Poin
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ilustrasi rupiah. (Freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup anjlok 58 poin atau 37 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan rupiah disebabkan Donald Trump mengancam akan mengenakan "tarif 100 persen" pada blok BRICS, memperingatkan mereka agar tidak mencari alternatif selain dolar.

Dikutip data Bloomberg, rupiah melemah 58 poin atau 37 persen menjadi Rp15.905 per dolar AS. Sedangkan data Yahoo Finance 56 poin atau 0,35 persen menjadi Rp15.895 per dolar AS.

"Ancamannya merusak mata uang blok tersebut dan mendorong dolar naik, karena para pedagang mengkhawatirkan kebijakan proteksionis yang lebih ketat dari AS di bawah Trump," kata Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/12/2024).

Ibrahim mengatakan Presiden terpilih minggu lalu mengancam tarif tambahan pada Tiongkok, Kanada, dan Meksiko sebuah langkah yang dapat memicu kembali perang dagang global.

"Selain itu, ketidakpastian atas inflasi jangka panjang yang lebih tinggi di bawah Trump yang dapat membuat suku bunga tetap tinggi," ungkapnya.

Menurutnya, kunci prospek suku bunga adalah laporan penggajian November yang akan dirilis pada hari Jumat, di mana perkiraan median mendukung kenaikan sebesar 195.000 setelah laporan cuaca dan pemogokan bulan Oktober, yang juga dapat direvisi mengingat rendahnya tingkat respons untuk survei tersebut.

"Tingkat pengangguran diperkirakan naik menjadi 4,2 persen, dari 4,1 persen," tuturnuya.

Di asia, aktivitas manufakturnya meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan November, menurut data indeks manajer pembelian pemerintah dan swasta.

"Pembacaan tersebut terjadi saat Beijing meluncurkan serangkaian langkah stimulus agresif sejak akhir September, yang bertujuan untuk menopang pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Meskipun langkah-langkah tersebut tampaknya membuahkan hasil, pasar mengkhawatirkan lebih banyak hambatan ekonomi dari perang dagang dengan AS. Pedagang juga menunggu lebih banyak langkah stimulus dari dua pertemuan politik utama yang akan berlangsung pada akhir Desember.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.890 - Rp15.970.