Banjir Bandang Hanyutkan Sejumlah Kendaaran di Sukabumi, Petugas Gabungan Dikerahkan
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Banjir Bandang Hanyutkan Sejumlah Kendaaran di Sukabumi, Petugas Gabungan Dikerahkan / Foto: Tangkapan layar video amatir warga

Sukabumi, tvrijakartanews - Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibatkan rumah warga serta kendaraan tersapu terbawa arus banjir bandang. Dalam video amatir yang tersebar, tampak beberapa mobil terendam dan terseret arus deras yang bercampur lumpur.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 8 titik bencana longsor, 7 titik bencana banjir, 7 titik bencana cuaca ekstrem, dan 4 titik bencana pergerakan akibat hujan intensitas tinggi yang terjadi selama lebih dari 24 jam, sejak Selasa 3 Desember 2024.

"Kami masih mendata kejadian-kejadian yang paling penting ada 2 ruas jalan provinsi yang hari ini tidak bisa diakses kemudian jalan nasional sedang ditangani," katanya, Rabu 4 Desember 2024.

"Mudah-mudahan sore ini bisa kembali terbuka jalur antara Cikembang menuju Palabuhanratu," lanjutnya.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membeberkan, sebanyak enam Unit kendaraan roda 4 terbawa hanyut.

Dalam rekaman video amatir yang diterima BNPB melaporkan sedikitnya enam mobil milik warga itu hanyut terbawa arus deras banjir.

"Sedang kami lakukan pengecekan di daerah, untuk perkembangan selanjutnya akan segera diinformasikan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, Rabu 4 Desember 2024.

Dia juga memastikan, petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Sukabumi dan Kantor SAR Bandung sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan sejumlah langkah penanggulangan dampak bencana hingga evakuasi warga.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari petugas di lapangan, banjir dengan ketingian lebih dari satu meter melanda sejumlah kampung serta desa di wilayah Ciemas, Cidong, Palabuhanratu, Gegerbitung, Tegalbuleud.

Selain itu, pihaknya juga mendapatkan laporan adanya kejadian selain banjir, yakni tanah longsor, hingga pergerakan tanak di 18 kawasan lainnya.

Peristiwa itu diduga, akibat luapan empat aliran sungai di Sukabumi yang tidak mampu membendung debit hujan deras.