
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri. (Tangkap layar laman resmi Kemendag)
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan kebijakan neraca komoditas juga diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih efektif sehingga pengelolaan ekspor-impor dalam mata rantai industri migas dapat berjalan lebih efisien dan sesuai kebutuhan nyata.
"Hal ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam menopang pertumbuhan industri migas, baik di hulu maupun di hilir dengan memastikan keterlibatan produksi dalam negeri yang berdaya saing dunia," kata Roro dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Roro menjelaskan diversifikasi produk dan pasar merupakan kunci peningkatan ekspor. Diversifikasi produk diimplementasikan melalui kebijakan hilirisasi beberapa komoditas strategis seperti batu bara, nikel, dan kelapa sawit.
Sementara itu, kata Roro, diversifikasi pasar dilakukan dengan membuka akses pasar ekspor melalui berbagai perjanjian perdagangan baru. Diversifikasi produk dan pasar menjadi kunci peningkatan nilai ekspor.
"Peningkatan tersebut diiringi dengan penciptaan nilai tambah komoditas sumber daya alam (SDA). Sementara itu, diversifikasi produk dijalankan melalui kebijakan hiliriasi beberapa komoditas strategis," ungkapnya.
Menurut Roro, diversifikasi pasar dilakukan dengan membuka akses pasar ekspor melalui berbagai perjanjian perdagangan baru serta aktif dalam berbagai forum internasional.
"Beberapa elemen perdagangan internasional seperti standar, sertifikasi, dan label akan banyak digunakan kembali. Jadi meningkatnya proteksionisme juga akan berdampak pada nilai ekspor Indonesia," ungkapnya.
Untuk itu, optimalisasi kerja sama perdagangan yang sudah berjalan serta diversifikasi pasar ekspor perlu dilakukan.

