
Foto: Study Finds (© pamela_d_mcadams - stock.adobe.com)
Jakarta, tvrijakartanews - Diet ketogenik atau diet karbo merupakan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Jenis diet ini bermanfaat sebagai pengobatan medis dan menjadi pilihan yang efektif untuk menurunkan berat badan jangka pendek. Metode diet ini biasanya digunakan untuk penyembuhan epilepsi yang tidak terkendali tanpa menggunakan obat-obatan.
Dalam keadaan ini, tubuh menggunakan lemak sebagai energi, bukan glukosa. Secara umum, pola makan terdiri dari 70 persen lemak, 20 persen protein, dan hanya 10 persen karbohidrat. Orang-orang melakukan diet ketogenik (diet keto) dengan harapan menurunkan berat badan atau menjadi lebih sehat. Namun, ada banyak orang yang mencoba diet keto dan berhenti karena tidak berhasil.
Dilansir dari study finds edisi Sabtu, (16/12/2023) sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet keto berpotensi membantu menurunkan berat badan dan melawan diabetes sekaligus penyakit Alzheimer. Diet keto mungkin bukan pilihan terbaik bagi semua orang, terutama dalam jangka panjang. Jika seseorang yang ingin mencobanya, hindari 3 kesalahan ini yang sering dilakukan banyak orang.
3 Kesalahan Terbesar yang Dilakukan Orang saat Diet Ketogonik
1. Kurang Makan Lemak
Dalam diet ini, orang cenderung berfokus pada mengonsumsi karbohidrat sesedikit mungkin sambil mengonsumsi protein sebanyak yang mereka bisa. Tubuh juga perlu mendapatkan cukup lemak agar tubuh dapat berfungsi maksimal saat menjalani diet ini. Makan daging tanpa lemak sepanjang waktu dan tidak memasukkan cukup lemak sehat dapat menghambat proses ini.
2. Mengabaikan Serat
Melakukan diet dengan pola makan lebih banyak daging dapat membuat orang semakin melupakan kebutuhan seratnya. Hal ini sangat penting untuk tidak dilakukan. Orang yang mengikuti diet keto cenderung membatasi asupan buah, sayur, dan biji-bijian karena semuanya mengandung karbohidrat. Namun, jumlah yang dimilikinya bisa sangat bervariasi, jadi itu tergantung pada makanan yang dimakan. Biji-bijian pada dasarnya tidak boleh dikonsumsi karena kandungan karbohidratnya, tetapi ada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang pasti cocok dengan rutinitas keto seperti alpukat, biji chia, almond, biji rami, biji bunga matahari, dan sayuran hijau.
3. Meninggalkan Elektrolit
Apa pun pola makan yang diikuti, tubuh perlu mencapai dan menjaga keseimbangan elektrolit. Magnesium, natrium, dan kalium semuanya penting untuk menjaga hidrasi yang tepat, keseimbangan asam-basa, dan fungsi otot, saraf, dan sel yang optimal. Ketidakseimbangan elektrolit biasanya menjadi penyebab “flu keto”, yaitu saat orang yang menjalani diet keto mulai merasakan gejala seperti kelelahan, sakit kepala, dan diare. Jika seseorang tidak mengonsumsi buah dan sayuran rendah karbohidrat seperti alpukat dan kubis Brussel, kemungkinan besar akan melewatkannya. Beberapa sumber tambahannya adalah air kelapa, kaldu tulang, dan ikan salmon. Namun, tidak satupun dari sumber-sumber ini memberikan jumlah natrium yang berarti. Oleh karena itu, pelaku diet keto sering kali disarankan untuk menambahkan garam ke dalam masakannya secara teratur.
Diet ketogenik tidak cocok untuk semua orang. Namun, ini mungkin bermanfaat untuk alasan penurunan berat badan. Seseorang yang ingin menerapkan pola diet ini sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan. (Mita Harianti)

