
Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi saat menyambangi rumah Presiden Prabowo Subianto. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews – Ketua Tim Pemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ahmad Riza Patria, menanggapi kabar pertemuan antara Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto, yang disebut-sebut membahas Pilkada Jakarta 2024. Riza menilai, pertemuan tersebut adalah hal biasa mengingat keduanya adalah tokoh besar bangsa.
Namun, ia mengaku belum mengetahui secara spesifik apa yang menjadi agenda dalam pembicaraan mereka.
“Sejauh yang saya tahu, Pak Prabowo dengan Pak Jokowi biasa bertemu bersilaturahmi. Apalagi sekarang sudah satu bulan setengah sejak pemerintahan Merah Putih dipimpin Pak Prabowo. Kalau tokoh besar bertemu, yang dipikirkan pasti kepentingan bangsa, bukan pribadi atau golongan,” ujar Riza di DPD Partai Golkar Jakarta, Minggu (8/12/2024).
Ketika ditanya apakah pertemuan itu turut membahas putaran kedua Pilkada Jakarta atau hasil rekapitulasi, Riza menegaskan dirinya tidak mengetahui detailnya.
“Jakarta itu hanya satu dari 38 provinsi. Saya kira pembahasan mereka pasti lebih luas, menyangkut kepentingan seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Prabowo mengundang Jokowi untuk datang ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat malam (6/12/2024). Pertemuan itu berlangsung selama satu jam.
Prabowo mengatakan bahwa dia mendengar bahwa Jokowi sedang di Jakarta malam ini. Kemudian Jenderal TNI Purnawirawan ini berinisiatif untuk mengundangnya ke Kertanegara.
"Saya pernah ke rumah beliau di Solo, saya undang sekarang ke Kertanegara," kata Prabowo. "Jadi kita makan, ayam goreng, dan macem-macem lah."
Sementara itu, Jokowi mengatakan pertemuan ini merupakan kunjungan balasan. Sambil berseloroh, Jokowi menyebut kangen dengan Prabowo.
"Beliau Pak Presiden waktu ke Merauke kemudian mampir ke Solo, ini saya pas ke Jakarta, kaya kunjungan balasan karena kangen," katanya.
Prabowo dan Jokowi tak berkomentar banyak saat dikonfirmasi mengenai isu politik yang dibahas dalam pertemuan itu. Termasuk saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan Gerindra seusai tidak lagi bersama PDIP.
Prabowo menyatakan, Partai Gerindra terbuka untuk menerima Jokowi. Namun, Partai Gerindra, katanya, tidak akan memaksa.
"Gerindra terbuka, tetapi kita tidak bisa memaksa," katanya.

