![](https://admin.tvrijakartanews.com/uploads/1000162769_5e4c849e40.jpg)
Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Suasana pemungutan suara saat Pilkada 2024, di TPS 18 Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Tangerang, tvrijakartanews - Rekapitulasi hasil pemungutan suara Pilkada 2024 telah selesai pada Minggu (8/12/2024) lalu. Selain menetapkan pemenang Pilkada di tingkat kota/kabupaten dan provinsi, diketahui juga tingkat partisipasi pemilih di wilayah Tangerang belum memenuhi target.
KPU Kota Tangerang merilis tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 hanya mencapai 58 persen. Jumlah ini jauh lebih sedikiti dibanding jumlah pemilih pada Pemilu Februari 2024 lalu mencapai 81 persen.
"Biasanya memang seperti itu namanya Pileg Pilpres pasti ada agak berbeda dengan Pilkada. Ya kita sadari pasti ada penurunan," kata Komisioner KPU Kota Tangerang, Yudhistira Prasastra, Senin (9/12/2024).
Jumlah masyarakat yang memilih pada gelaran Pilkada kali ini, hanya 802.325 pemilih. Padahal, total daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Tangerang mencapai 1.377.828 orang. Rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada gelaran Pilkada memang kerap kali terjadi. Meskipun sebelumnya KPU juga telah melakukan berbagai sosialiasi ke pemilih.
"Dengan rincian 758.778 jumlah suara sah dan suara tidak sah itu 43.547. Ini kan bicara pemilu Pilkada itu bukan cuma bicara KPU Kalau di penyelenggara kan ada KPU, ada Bawaslu, ada di DKPP utuk lebih luasnya lagi ada stake holder, dan nanti kita evaluasi bersama," jelasnya.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Tangerang, dimana jumlah partisipasi masyarakat hanya di angka 67 persen. Dengan jumlah suara sah pada pemilihan bupati mencapai 1.590.657 suara, dan suara tidak sah mencapai 62.472 suara.
"Secara partisipasi untuk dua jenis pemihan gubernur dan bupati sekitar 67 persen. Kami sebagai penyelenggara teknis sudah berupaya semaksimal mungkin untuk tingkatkan pastisipasi," ujar Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Muhammad Umar.
Umar melanjutkan bahwa kurangnya partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 ini juga terjadi di sejumlah daerah. Meski demikian KPU Kabupaten Tangerang akan melakukan evaluasi terkait rendahnya partisipasi pemilih.
"Dibandingkan dengan tahun 2018 memang partisipasi ini menurun walaupun memang di beberapa daerah hanpir berimbang, artinya beberapa daerah juga menurun tingkat partisipasinya," ujar Umar.