Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto mengkritik pernyataan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menyebut "ndasmu etik". Pernyataan ini Prabowo lontarkan dalam Rakornas Gerindra pada Jumat kemarin untuk menanggapi pernyataan capres nomor urut 01, Anies Baswedan saat debat capres.
"Hari ini kan kita lihat video yang beredar tentang pernyataan Pak Prabowo, yang menyatakan etika itu ndasmu. Itu menurut kami suatu pernyataan yang tidak tepat, sehingga ketika etika jadi dikatakan ndasmu, ya berbagai bentuk debat juga tidak akan adagunanya selama ini, tidak ada prinsip-prinsip etika yang dipegang," kata Hasto di Jakarta Pusat, Sabtu, 16 Desember.
Menurut Hasto, harusnya Prabowo sebagai peserta debat presiden mengedepankan etika. Padahal, menurut Hasto, debat capres tanggal diselenggarakan oleh KPU sudah mengusung format yang sangat baik.
Sebelumnya, rekaman Prabowo menyebut pernyataan Anies sebagai pelanggaran etik ndasmu diunggah di akun X (Twitter) @ainunnajib. Dalam video berdurasi 1 menit 5 detik itu, Prabowo Subianto berbicara di podium berhadapan dengan para kader Gerindra peserta Rakornas.
Capres nomor urut 02 itu terlihat menirukan perkataan kompetitornya, Anies Baswedan, saat debat capres Selasa lalu. “Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik? Etik? Etik?” kata Prabowo menirukan Anies sambil menggoyang-goyangkan kepalanya.
"Ndasmu etik,” ujar Prabowo kemudian. Ucapan itu lantas disambut riuh tepuk tangan para peserta Rakornas. Mereka juga mengelu-elukan nama Prabowo setelah pernyataan tersebut.
Prabowo pun terlihat kembali menirukan Anies dalam video itu. Dia menirukan ucapan Anies yang menurutnya tidak sesuai dengan apa yang dilakukan saat ini. “(Anies bilang) saya ingin baik-baik, aku ingin rukun, aku ingin mari kita maju untuk rakyat, iya kan? (Tapi) habis itu nyerang-nyerang,” ucap dia.
Prabowo juga menyatakan Anies sebagai sosok yang tidak konsisten di hadapan para kader Gerindra. “Dulu mau jadi menterinya Pak Jokowi. Sekarang menyindir Pak Jokowi,” kata pria yang juga menjabat Menteri Pertahanan kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu. (M Julnis Firmansyah)