Polusi Plastik: Dokter Hewan Brasil Merehabilitasi dan Melepaskan Burung Bangau yang Tenggorokannya Tersangkut Gelas Plastik
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Sumber: REUTERS / JEFERSON PIRES - HEWAN LIAR CLINICA RECOVERACAO - UNIVERSIDADE ESTACIO DE SA

Jakarta, tvrijakartanews - Dokter hewan Brasil pada hari Minggu 15 Desember melepaskan seekor bangau yang diselamatkan dengan sebuah gelas plastik menempel di tenggorokannya di Rio de Janeiro, mengakhiri perlombaan melawan waktu untuk menyelamatkan nyawa seekor burung dari polusi plastik.

Saat gelas plastik dibuka, burung itu ragu-ragu sejenak sebelum membuka sayapnya dan terbang di atas sungai di Recreio dos Bandeirantes.

"Jika Tuhan berkehendak, dia tidak akan menemukan plastik atau gelas apa pun dalam perjalanannya," kata Jeferson Pires, seorang dokter hewan dan ahli biologi di pusat hewan liar di perguruan tinggi Estacio yang pertama kali melihat burung itu awal bulan ini.

Gelas plastik tersebut membuat burung tidak bisa makan, tetapi meskipun burung ini ditemukan dengan lesi di lehernya pada hari Jumat 13 Desember, berat badannya hanya sedikit kurang.

"Kami baru saja melepaskan bangau itu setelah menyelamatkannya. Saya membiusnya, membersihkan lukanya, dan melihat bahwa lukanya sangat kecil. Lebih seperti dermatitis kontak akibat tusukan kecil lain di pangkal leher, mungkin dari ikan yang coba ditelannya. Dia tidak bisa menelan karena gelas plastik dan mencoba memuntahkan ikan itu lagi. Namun, selain itu, dia baik-baik saja, dia tenang. Jumlah darahnya bagus. Semua hasil tesnya sangat bagus," ungkap Pires dikutip dari reuters.

Diidentifikasi sebagai burung bangau Cocoi (Ardea cocoi), spesies burung bangau terbesar di Amerika Latin yang berkerabat dekat dengan burung bangau biru besar. Burung ini memiliki gelas plastik guarana populer berukuran 200 milimeter (6,7 ons) yang tersangkut di lehernya.

Bagi sebagian penduduk Rio, burung bangau merupakan simbol bagaimana polusi plastik telah tidak terkendali di kota berpenduduk 6,2 juta orang.

"Apa yang kita lihat hari ini melalui burung bangau ini, selama dua minggu ini, adalah seberapa besar hewan-hewan ini terdampak oleh plastik. Dengan pembuangan produk yang tidak tepat yang kita gunakan tanpa sedikit pun memahami apa yang dapat ditimbulkan oleh gelas plastik kecil. Dampaknya tidak masuk akal. Seekor burung bangau terbesar di Brasil bisa saja mati," kata pemerhati lingkungan Isabelle de Loys setelah burung itu dibebaskan.