Sumber: naturalhistory.si.edu/ Smithsonian
Jakarta, tvrijakartanews - Tahukan kamu bentuk awal kehidupan di Bumi? bukan manusia, loh!
Menurut penelitian yang dilansir dari situs Natural History Smithsonian, kehidupan pertama di Bumi diperkirakan adalah mikroorganisme, yang hanya bisa diamati dengan bantuan mikroskop. Meskipun sangat kecil, mereka memiliki peran penting dalam perkembangan kondisi kehidupan di Bumi.
Mikroorganisme terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu uniseluler (tersusun dari satu sel) dan multiseluler (tersusun dari beberapa sel). Jenis organisme uniseluler seperti bakteri dan protozoa adalah salah satu bentuk kehidupan paling awal, sementara beberapa mikroorganisme multiseluler seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan semua jenis jamur muncul setelahnya. Berdasarkan peniltian para ilmuwan keberadaan mikroorganisme telah meninggalkan jejak sekitar 3,7 miliar tahu lalu yang dapat dilihat dalam lapisan bebatuan kuno.
Penemuan jejak mikroorganisme dalam bebatuan ini mengungkapkan adanya molekul karbon yang hanya dapat diproduksi oleh makhluk hidup. Ini menjadi bukti penting yang menunjukkan bahwa kehidupan telah ada di Bumi sejak sangat lama. Proses ini terjadi jauh sebelum bentuk kehidupan yang lebih kompleks muncul.
Selain jejak karbon, bukti lain yang menegaskan keberadaan kehidupan mikroba ditemukan dalam struktur keras yang dikenal sebagai stromatolit yang sudah berusia sekitar 3,5 miliar tahun. Stromatolit merupakan lapisan lengket mikroba yang menjebak dan mengikat sedimen menjadi beberapa lapisan. Sekitar 2,4 Miliar tahun yang lalu sianobakteri berevolusi dan bertransformasi menjadi fotosintesis pertama di Bumi. Struktur stromatolit ini ditemukan di berbagai lokasi di Bumi dan menjadi petunjuk penting mengenai kehidupan awal di planet kita.
Sianobakteri, yang membangun stromatolit, memanfaatkan energi matahari untuk proses fotosintesis. Proses ini memungkinkan mereka menghasilkan oksigen, yang kemudian terkumpul di atmosfer Bumi. Oksigen yang dihasilkan oleh sianobakteri secara bertahap membentuk atmosfer yang mengandung sekitar 20 persen oksigen, merupakan elemen penting untuk mendukung kehidupan yang lebih kompleks. Namun, berakibat buruk pada mikroba lain yang kurang ramah untuk menerima oksigen.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana kehidupan pertama kali muncul dan berkembang di Bumi. Mikroorganisme yang ada pada zaman awal ini tidak hanya menjadi dasar bagi keberadaan kehidupan saat ini, tetapi juga memainkan peran krusial dalam menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung kehidupan modern. (Mita/Audya)