Gedung KPU Jawa Tengah. Foto M Julnis Firmansyah
Semarang, tvrijakartanews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Tahapan Pemilu 2024 pada 14-16 Desember 2024 di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang. Dalam rapat yang diikuti oleh 35 KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah itu, berbagai isu terkait pelaksanaan pesta lima tahunan tersebut dibahas.
Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, mengklaim pelaksanaan Pemilu Jateng 2024 berjalan lancar tanpa adanya kendala berarti.
"Kami telah sukses mencatatkan sejarah pada pelaksanaan pemilu 2024. Tahapan pemilu yang telah kami laksanakan selama 20 bulan sesuai dengan Undang-Undang patut dibanggakan," ujar Handi saat dikonfirmasi, Senin (16/12/2024).
Kepada para anggota KPU kabupaten/kota yang hadir, Handi berharap evaluasi yang muncul dalam rapat ini mendapat perhatian khusus. Sebab, kata dia, hasil evaluasi akan menjadi bahan penting untuk persiapan Pemilu 2029.
Sementara itu, Komisioner KPU RI, Yulianto Sudrajat yang hadir dalam evaluasi turut memberi arahan. Ia menekankan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk memperkuat demokrasi elektoral di Jawa Tengah.
"Kita harus mempersiapkan Jawa Tengah menghadapi kemungkinan sengketa dengan lebih baik. Evaluasi ini juga diharapkan dapat mengidentifikasi kendala yang ada, menghasilkan rekomendasi desain pemilu, dan meningkatkan kinerja serta profesionalitas KPU. Kita harus kreatif menjawab tantangan publik terkait peran KPU di luar pemilu," jelas Yulianto.
Selain Yulianto, turut hadir pula perwakilan Kodam IV/Diponegoro, Mayor Arm Rokib Hanafi yang membahas evaluasi pemilu dari perspektif pengamanan. Ia menyoroti sejumlah isu, seperti kejadian meninggal dunia pada pemilih dan penyelenggara, gesekan antar pendukung, kepatuhan terhadap regulasi, serta dampak bencana alam.
Kemudian anggota Bawaslu Jawa Tengah, Achmad Husein, yang hadir juga memaparkan hasil pengawasan Bawaslu selama Pemilu 2024. Kemudian Sekretaris PWI Jawa Tengah, Setiawan Hendra Kelana yang mengulas dinamika seputar pemilu seperti penyelenggaraan yang berjalan lancar dan kondusif, meskipun diwarnai tingginya tensi politik, terutama pada Pilpres 2024.