
Kakorlantas Polri Sosialisasikan Contra Flow untuk Antisipasi Kecelakaan saat Mudik. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Aan Suhanan, menyampaikan sejumlah langkah strategis dalam mengantisipasi potensi kecelakaan dan bencana di jalur mudik Natal tahun 2024 dan mudik Lebaran tahun 2025.
Salah satu fokus utamanya adalah penerapan sistem contra flow yang telah dievaluasi dan diperbaiki berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Menurut Aan Suhanan, contra flow akan diberlakukan jika volume arus lalu lintas mencapai titik tertentu, dengan rasio volume kendaraan di atas 8 di ruas jalan tertentu.
"Terkait dengan contra flow, ini sudah kita evaluasi untuk penerapannya. Tetep diberlakukan Contra flow pada saat arus atau volume arus lalin sudah ada peningkatan sampe visi rasionya penggal tertentu itu di atas 8. Kita akan Contra flow dengan beberapa evaluasi," jelas Aan kepada wartawan di PTIK, Jakarta Selatan, yang dikutip Selasa (17/12/2024).
Peningkatan pengamanan juga telah dilakukan, termasuk pengaturan jarak water barrier yang sebelumnya 10 meter menjadi 5 meter.
Selain itu, Jasa Marga menambahkan fasilitas pendukung, seperti lampu LED, spotlight, dan rambu-rambu batas kecepatan maksimal 40 km/jam, untuk meningkatkan keselamatan, terutama pada malam hari.
Aan mengatakan, setiap satu kilometer akan ada water barrier, dan pantulan dari lampu LED serta spotlight akan mempermudah pengendara.
"Tadi disampaikan dari Jasa Marga kerapatan dari 10 meter jadi 5 meter, itu tiap 1 Kilometer ada water barrier, lalu ditambahkan lampu LED, kemudian ditambahkan spotlight sehingga pada malam hari bisa memantul," kata Aan.
Untuk mendukung kelancaran contra flow, kendaraan akan dipandu setiap 30 menit agar pengemudi dapat mengontrol kecepatan sesuai aturan. Ini upaya Korlantas untuk mengendalikan kecepatan kendaraan agar lebih aman.
"Kemudian ada rambu-rambu untuk 40 Km/jam maksimal, kita juga akan siapkan setiap 30 menit kita akan pandu sehingga itu bisa mengendalikan kecepatan yg ada di contra flow," jelasnya.
Selain itu, Aan juga memetakan titik rawan bencana di sepanjang jalur mudik. Aan menyebutkan bahwa beberapa titik genangan di tol telah diinventarisasi, termasuk di kilometer 158.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan mudik Nataru dan Lebaran berlangsung aman dan lancar.
"Jadi untuk titik rawan bencana sepanjang jalur mudik nanti sudah kita inventarisir, di tol itu ada di 158 klo GK salah itu sudah, namun itu hanya genangan saja," jelas Aan.
"Untuk longsor kemarin kita rapat kordinasi dengan BPJT dengan Binamarga, itu sudah ada dilakukan mitigasi yg potensial terjadi bencana longsor," tambahnya.

