
SUMBER: REUTERS / TROND LARSEN / RONALD DIAZ / KONSERVASI INTERNASIONAL / MARLON DAG / KONSERVASI INTERNASIONAL
Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan menemukan 27 spesies baru selama ekspedisi di hutan hujan Amazon Peru, yang dipimpin oleh Conservation International. Tim tersebut mengidentifikasi beberapa mamalia, ikan, amfibi, dan kupu-kupu baru di lanskap Alto Mayo yang dipengaruhi manusia.
“Secara keseluruhan, kami menemukan 27 spesies yang baru dalam dunia sains. Selain itu, kami memiliki 48 spesies lain yang berpotensi baru, yang berarti kami perlu mengumpulkan lebih banyak spesimen atau melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah spesies tersebut juga baru. Namun, setidaknya ada 27 spesies yang baru dalam dunia sains. Yang benar-benar mengejutkan adalah empat di antaranya adalah mamalia, dan sebagian besar spesies baru tersebut adalah vertebrata, yaitu hewan bertulang belakang. Kelompok tersebut cenderung relatif lebih dikenal dibandingkan dengan serangga. Namun, menemukan begitu banyak spesies mamalia dan vertebrata baru sungguh luar biasa, terutama di lanskap yang dipengaruhi manusia seperti Alto Mayo," jelas Trond Larsen, direktur senior di Moore Center for Science dikutip dari reuters (20/12).
Bekerja sama erat dengan masyarakat adat Awajun, para ilmuwan memanfaatkan pengetahuan lokal untuk mengidentifikasi daerah yang kaya akan keanekaragaman hayati.
“Terjadi pertukaran pengetahuan yang hebat antara para ilmuwan yang memiliki latar belakang akademis yang lebih tinggi dan penduduk asli yang mampu menunjukkan kepada kita, baiklah, ini beberapa area, ini bagian sungai atau danau yang kita ketahui memiliki banyak spesies ikan unik yang kita kenal. Dan mungkin Anda belum pernah melihatnya sebelumnya. Dan benar-benar mengarahkan kita ke tempat yang tepat untuk mencari makhluk baru dan unik,” lanjut Trond Larsen.
Conservation International di Peru telah bekerja selama lebih dari satu dekade, khususnya dengan masyarakat Awajun. Ini untuk menghasilkan mata pencaharian alternatif, peluang mata pencaharian berkelanjutan seperti teh obat, kopi berkelanjutan, dan kakao, vanili, yang tumbuh liar di Peru sebagai alternatif untuk hal-hal seperti penebangan pohon untuk mendapatkan penghasilan, sehingga benar-benar dapat mengurangi laju penggundulan hutan dan juga membuat pertanian lebih berkelanjutan dan regeneratif.

