Tak Hanya Wisata Sejarah, Situs Banten Girang Punya Jejak Peradaban Tua di Tanah Jawara
FeatureNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Makam Ki Jong Mas dan Agus Ju yang terletak di area situs Banten Girang.

Tangerang, tvrijakartanews - Tak jauh dari pusat Kota Serang, ada sebuah situs bersejarah yang dipercaya sudah ada jauh sebelum masa kejayaan islam di Banten. Situs ini disebut-sebut sebagai cikal bakal perkembangan wilayah Banten. Situs ini terletak di tepi Sungai Cibanten, sekitar 10 kilometer dari Kota Serang, Banten.

Situs ini merupakan pusat permukiman yang penting di masa pra-Islam hingga awal masuknya Islam ke Nusantara. Memiliki lahan seluas 8 hektar, situs ini berisi bekas pemukiman dan juga gua buatan yang diyakini sebagai tempat bertapa.

Seluruh struktur bangunan yang ditemukan terbuat dari bata merah, yang merupakan bahan bangunan khas pada masa itu. Kemudian ada juga makam dua kakak beradik, Ki Jong Mas dan Agus Ju, yang diyakini sebagai orang pertama yang masuk islam di Banten.

Selain itu, pengunjung juga bisa melihat sisa jalur perdagangan Banten sebelum Kesultanan Banten, lewat Sungai Cibanten yang pada saat itu merupakan jalur sutra maritim. Pengunjung juga bisa melihat sisa-sisa peninggalan Hindu-Budha dan pergeseran ke era kejayaan Islam, melalui berbagai artefak yang ada.

Penelitian mengenai situs ini, salah satunya dilakukan oleh Sonny C. Wibisono, yang menyebut penamaan Banten Girang merujuk pada lokasinya di hulu Sungai Cibanten, yang berarti Banten di Hulu. Sonny lewat penelitiannya juga menyatakan bahwa sisa-sisa artefak yang ditemukan menjelaskan bahwa Banten Girang memiliki posisi strategis dalam perkembangan wilayah Banten.

Sebagai permukiman yang terletak di sepanjang jalur perdagangan sungai, Banten Girang memainkan peran penting dalam distribusi barang dagangan, baik secara lokal maupun internasional.

Saat ini, situs Banten Girang masih ramai dikunjungi wisatwan. Sebagian besar tujuan wisatawan adalah untuk berziarah ke makam Ki Jong Mas dan Agus Ju. Namun, banyak juga yang hanya sekedar melihat-lihat area situs yang diyakini berjaya jauh sebelum masa Kesultanan Banten.