
Pesan Natal Kardinal Ignatius Suharyo: Indonesia sebagai Bethlehem Zaman Sekarang. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) kembali menyampaikan pesan Natal bersama tahun ini dengan tema yang menggugah "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem".
Dalam pesannya, Kardinal Ignatius Suharyo menggarisbawahi nilai-nilai yang terkandung dalam kisah kelahiran Yesus Kristus di Betlehem sebagai inspirasi bagi bangsa Indonesia.
Menurut keyakinan Kristiani, Betlehem adalah tempat kelahiran Yesus, Sang Juru Selamat, yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.
Suharyo mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadikan pesan ini sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kepemimpinan.
"Konferensi Wali Gereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, seperti biasa, setiap tahun-tahun ini juga menulis pesan bersama Natal," kata Suharyo kepada wartawan saat konferensi pers di Gereja Katedral Jakarta. Rabu (25/12/2024).
"Judulnya seperti ada disini, marilah sekarang kita pergi ke Bethlehem. Salah satu yang disampaikan adalah ini, Bethlehem menurut keyakinan Kristiani adalah tempat Yesus lahir," jelasnya.
Indonesia Sebagai Betlehem Zaman Sekarang
Suharyo menjelaskan, pesan Natal bersama ini menyampaikan harapan agar Indonesia menjadi seperti Bethlehem zaman sekarang, tempat lahirnya para pemimpin yang memiliki semangat melayani.
"Yesus itu datang untuk apa? Datang tidak untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Harapan dari pesan Natal bersama itu adalah agar Indonesia tanda petik menjadi Betlehem-Betlehem zaman sekarang, yaitu tempat lahirnya pemimpin-pemimpin yang tidak ingin dilayani, tetapi sungguh-sungguh ingin melayani seluruh bangsa kita," jelas Suharyo.
Dengan menjadikan pelayanan sebagai nilai utama, cita-cita kemerdekaan bangsa diharapkan dapat semakin terwujud dari hari ke hari. Meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, semangat melayani dianggap sebagai fondasi yang pantas untuk terus dirawat dan diperjuangkan.
Pesan ini menjadi relevan di tengah berbagai dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang dihadapi Indonesia. Suharyo berharap, semangat Natal tidak hanya dirayakan dalam suasana keagamaan, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata demi kebaikan bersama.
Semoga pesan Natal ini menginspirasi seluruh elemen masyarakat untuk menghadirkan Bethlehem-Bethlehem di setiap sudut Indonesia, tempat lahirnya pemimpin-pemimpin yang berkomitmen untuk melayani, demi masa depan bangsa yang lebih baik.
"Dengan demikian diharapkan cita-cita kemerdekaan menjadi kenyataan yang semakin jelas dari hari ke hari. Seperti apapun keadaannya sekarang, itulah salah satu harapan yang pantas kita rawat dan perjuangkan," kata Suharyo.
"Tempat lahirnya para pemimpin yang tidak ingin dilayani, melainkan untuk melayani," jelasnya.

