Dianggap Sering Membuat Resah Wisatawan, Polisi Razia Joki Jalur Alternatif Puncak
NewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Dianggap Sering Membuat Resah Wisatawan, Polisi Razia Joki Jalur Alternatif Puncak / Foto: Dimas Yuga Pratama

Bogor, tvrijakartanews - Menindaklanjuti keluhan masyarakat, pihak kepolisian dari Polsek Ciawi serta Satpol PP melakukan razia terhadap para joki jalur alternatif menuju kawasan Puncak.

Razia ini digelar pasca viralnya video seorang joki yang memaksa wisatawan untuk membayar Rp 850 ribu atas jasanya menunjukkan jalur alternatif.

Puluhan joki yang beroperasi di jalur alternatif Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi sasaran razia gabungan yang dilakukan oleh Polsek Ciawi dan Satpol PP.

Kapolsek Ciawi, Kompol Agus Hidayat menuturkan bahwa, kegiatan itu dilakukan untuk memastikan para joki jalur alternatif itu untuk tetap menjaga etika kepada para wisatawan.

"Kita melaksanakan patroli, sambil kita melaksanakan imbauan kepada para joki ataupun pengatur jalan di jalan alternatif agar jangan mereka melakukan sesuatu perbuatan yang melanggar hukum seperti mereka minta secara paksa ataupun mereka mengantar para wisatawan dengan tarif yang tidak wajar," tuturnya kepada wartawan, Kamis 26 Desember 2024.

Seperti diketahui bersama, para joki ini dikenal dengan menawarkan jasa mengantar wisatawan untuk lewat jalur alternatif menuju kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ataupun mereka meminta dengan cara mengetuk-ngetuk mobilnya dengan keras. Sehingga itu bisa membuat tidak nyaman daripada wisatawan yang akan mengarah ke Puncak," lanjutnya.

Dalam razia ini, para joki didata dan diimbau oleh para petugas terkait aturan serta memberikan rasa nyaman kepada para pengendara.

"Kita ada sekitar 4 titik wilayah alternatif yang dari Masjid Amaliah ke Gadog," bebernya singkat.

Sehingga ia berharap, para joki itu dapat mematuhi aturan sekaligus turut membantu para pengendara sesuai dengan aturan.

"Harapannya agar mereka membantu pengaturan arus lalu lintas di jalur alternatif jangan melakukan tindakan yang melanggar hukum dan membuat para wisatawan kecewa," tutupnya.