Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Rusman Efendi
Serang, tvrijakartanews - Kasus anak stunting masih menjadi permasalahan yang harus ditangani serius di Provinsi Banten.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Rusman Efendi, menyampaikan pada 2024 terdapat 283.250 keluarga berisiko stunting atau sekitar 13,27 persen dari total keluarga sasaran.
"Beberapa wilayah dengan angka tertinggi keluarga berisiko stunting adalah Kabupaten Pandeglang 22,17 persen Kabupaten Lebak 19,20 persen dan Kabupaten Serang 16,63 persen," katanya, Kamis (26/12/2024).
Untuk menekan kasus stunting, pihaknya menggagas rogram GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Dari program ini, ditargetkan 37.328 keluarga berisiko stunting dapat diselamatkan.
"Program ini fokus pada dua aspek utama, yaitu bantuan nutrisi, yang berupa penyediaan pangan lokal kaya protein hewani, dan Bantuan non-nutrisi, seperti edukasi kesehatan, akses sanitasi, rumah layak huni, serta penyediaan air bersih," jelasnya.
Adapun sasaran utama program ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia nol sampai 23 bulan dari keluarga miskin yang berisiko stunting.
"Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha adalah kunci utama untuk mewujudkan masa depan yang lebih sehat dan berkualitas bagi generasi mendatang," tutupnya.