Ilustrasi Rupiah (Freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan. Kenaikan mata dipengaruhi oleh aksi investor yang yakin Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga pada minggu ini.
Sebagaimana dilansir, Bloomberg, Selasa (19/12/2023) mata uang rupiah naik 0,03 persen ke level Rp15.506 per USD. Sedangkan Yahoo Finance melansir mata uang rupiah naik 0,03 persen delevel Rp15.499 per USD.
Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya untuk bulan kedua pada Kamis, (21/12/2023). Prediksi ini karena inflasi berada dalam kisaran targetnya dan rupiah telah stabil.
Inflasi tetap berada dalam kisaran target bank sentral pada 2023 sebesar dua persen hingga empat persen selama enam bulan berturut-turut, meskipun terjadi peningkatan inflasi pada bulan lalu. Rupiah telah menguat hampir dua persen sejak kenaikan suku bunga yang mengejutkan pada Oktober.
Seluruh 28 ekonom dalam jajak pendapat pada 11-18 Desember memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan pembelian kembali tujuh hari (seven-day reverse repurchase rate) sebesar 6,00 persen pada akhir pertemuan 20-21 Desember.
Ketua Nation Association of Home Builder (NAHB) Alicia Huey mengatakan rupiah mendapat tekanan dari data positif paman sam. Data indeks pasar perumahan yang dirilis bersama oleh National Association of Home Builders (NAHB) dan Wells Fargo, kepercayaan pembangun di pasar AS untuk rumah keluarga tunggal yang baru dibangun naik tiga poin menjadi 37 di Desember.
"Dengan suku bunga hipotek yang turun sekitar 50 basis poin selama sebulan terakhir, para pembangun melaporkan peningkatan permintaan karena beberapa calon pembeli yang sebelumnya merasa tidak tertarik untuk membeli rumah, mulai melirik kembali," ujar Alicia Huey. (Yohanes Abimanyu)