Prabowo Berharap Bantuan Logistik dari Indonesia Berbobot 50,5 Ton Bisa Ringankan Beban Korban Gempa Vanuatu
NewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri Sugiono saat memimpin pelepasan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Vanuatu. Pelepasan bantuan ini dilaksanakan di Base Ops SUMA 1 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Jumat (27/12/2024) pukul 17.00 WIB. (Foto: Chaerul Halim).

Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Prabowo Subianto berharap penyaluran bantuan kemanusiaan berupa logistik hingga obat-obatan seberat 50,5 ton dari Indonesia bisa meringankan beban korban gempa Vanuatu.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno saat memimpin pelepasan bantuan kemanusiaan melalui Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Jumat (27/12/2024).

"Bapak Presiden berharap bantuan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia bisa meringankan beban para korban bencana gempa bumi di Vanuatu," kata Pratikno.

Selain itu, Prabowo juga berpesan tim medis darurat atau emergency medical team (EMT) untuk misi kemanusiaan di Vanuatu, harus menjalankan tugas dengan baik.

"Bapak Presiden minta kepada tim yang akan pergi ke Vanuatu untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik-baik dengan pemerintah Vanuatu maupun masyarakat Vanuatu," kata Pratikno.

"Sekali lagi Vanuatu adalah negara sahabat kita dan apa yang jadi penderitaan terjadi di sana adalah menjadi keperhatinan kita," sambung dia.

Adapun pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk membantu korban gempa di Vanuatu senilai Rp 18,7 miliar.

Berdasarkan data dari BNPB, ada 22 jenis bantuan dari Indonesia yang bobotnya seberat 50,5 ton. Di antaranya, tenda pengungsi (10 set), tenda keluarga 4x4 (50 set), jeriken lipat (1.000 pcs), fleksibel tank (50 unit), genset 5kVA (10 set), lampu penerangan portable (10 unit), lampu panel surya (10 set), alat pemotong besi dan beton (2 unit), kebutuhan wanita (500 pack), dan peralatan kebersihan (500 pack).

Kemudian, ada pula peralatan memasak (500 set), matras (1.000 pcs), selimut (1.000 pcs), paket sembako (1.000 pack), kasur lipat (1.000 pack), makanan siap saji (2.500 pouch) paket makanan balita (300 pack), paket makanan ibu hamil (250 pack), mi instan (800 box), perahu (2 unit) dan mesin perahu (2 unit) serta obat-obatan (1 pack).

"Bantuan logistik yang dikirim terutama adalah bantuan logistik kebutuhan dasar seberat 50,5 ton berupa barang-barang dan obat-obatan senilai 727 ribu USD (atau setara Rp 11,8 miliar)," kata Pratikno.

Selain itu, pemerintah turut memberangkatkan 15 tenaga medis yang merupakan dokter spesialis dan dokter umum untuk membantu korban gempa bumi di Vanuatu.

Emergency medical team ini terdiri dari lima dokter spesialis (bedah, ortopedi, penyakit dalam, anastesi, dan emergensi medis), tiga dokter umum, lima perawat, satu orang apoteker dan satu orang ahli bidang logistik.

"Hari ini yang akan dikirim dari pemerintah Indonesia untuk ke Vanuatu adalah personel dokter untuk emergency medical team. Jumlah dokter spesialis dan dokter umum sebanyak 15 orang," kata Pratikno.

Pelepasan bantuan kemanusian ini dipimpin Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri Sugiono di Base Ops SUMA 1 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada hari ini pukul 17.00 WIB.

Sebagai informasi, Vanuatu dilanda bencana gempa bumi di Vanuatu pada 17 Desember 2024. Peristiwa itu mengakibatkan 80.000 jiwa terdampak, termasuk 14.104 anak dan 769 penyandang disabilitas.

Sementara itu, ada 18 orang meninggal dunia, 200 mengalami luka-luka, dan 947 orang mengungsi ke gereja serta rumah penduduk di Manples, Britano, Kaweriki, dan Kona. Status darurat di negara tersebut berlaku sejak 17 hingga 24 Desember 2024.