
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD saat mengikuti acara Diaspora NTT di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Foto: M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 03, Mahfud MD menjawab pernyataan Rocky Gerung yang menyebut dirinya tidak akan berani berdebat dengan Gibran Rakabuming Raka. Keduanya nanti bakal bertemu dalam debat cawapres yang digelar KPU pada Jumat, 22 Desember 2023.
Rocky pun menyebut bahwa Mahfud yang merupakan Menkopolhukam tidak akan berani berdebat dengan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.
"Besok Pak Mahfud takut debat dengan Mas Gibran, karena dia anak presiden', salah lagi dia gua bilang, hahaha. Rocky Gerung tuh temen saya,, jadi kalau dia bilang begitu atas sepengetahuan saya sebenarnya. Atas izin. Dia itu orang baik," ujar Mahfud di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Desember 2023.
Lebih lanjut, Mahfud menyebut dirinya bukan pertama kali ini dianggap remeh oleh Rocky. Saat pertama kali diangkat sebagai Menkopolhukam oleh Jokowi pada 2019, mantan dosen Universitas Indonesia itu menyebut Mahfud tidak akan mampu mengemban jabatan tersebut.
"Dulu waktu saya pertama diangkat jadi Menkopolhukam, wah dia marah-marah. Apa itu, ga capable, ga ini, paling lama 8 bulan dia di-reshuffle pertama. Ini udah 4,5 tahun. Sudah reshuffle berkali-kali, saya engga, tuh," kata Mahfud.
Selamatkan Uang Negara
Dalam kesempatan itu, Mahfud MD juga mengklaim telah menyelamatkan uang negara sejumlah Rp701 triliun selama menjabat sebagai Menkopolhukam. Ia menyebut uang tersebut tadinya bakal dikorupsi, namun berhasil digagalkan melalui perannya.
"Saya sudah kumpulkan ratusan triliun dalam 4 tahun ini dari korupsi. Itu pun dengan kewenangan terbatas, belum yang dilakukan KPK, belum lagi yang ditemukan jaksa, oleh polisi. Itu baru di saya, Rp701 triliun dari kasus-kasus yang saya ungkap dan kemudian oleh pengadilan diselamatkan," kata Mahfud.
Mantan Hakim Mahkamah Agung itu menyebut bisa menyelamatkan uang negara dengan hanya menjabat sebagai Menkopolhukam yang memiliki kekuasaan terbatas. Mahfud mengklaim dirinya bakal bisa lebih leluasa memberantas korupsi jika terpilih dan memiliki kewenangan yuridis.
Ia bahkan menyebut visi-misi Ganjar-Mahfud yang bakal memberantas korupsi hingga ke akarnya bukan sekadar jargon.
"Itu sebabnya saya katakan, itu kendalinya harus tetap diberi akses nanti kepada siapa pun wapres yang akan terpilih. Banyak kok datanya. Sudah saya susun, ini masalahnya, ini cara penyelesaiannya. Dan itu hanya bisa diputuskan. Penyelesaian tertentu itu hanya di presiden dan wapres," kata Mahfud.
Selain itu, Mahfud juga kembali menyinggung ucapannya tentang setiap orang Indonesia bisa mendapatkan uang Rp20 juta gratis setiap bulannya, jika korupsi di sektor pertambangan dihapus. Ia menyebut klaim ini memiliki landasan ilmiah dan merupakan hasil penelitian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mahfud mengatakan mantan Ketua KPK Abraham Samad pernah bercerita kepada dirinya soal hasil penelitian tersebut.
"Dia bercerita KPK sudah undang para ahli tambang, ahli korupsi, ahli ekonomi, dari berbagai negara, lalu kesimpulannya, 'Pak kalau di tempat Anda korupsi di bidang pertambangan aja, pertambangan kita akan banyak ada emas, nikel, batubara, dan sebagainya, itu kalau itu ditutup aja, negara ini sudah kaya raya, rakyatnya makmur'," kata Mahfud menirukan ucapan Abraham.
Lebih lanjut, setelah menjadi Menkopolhukam selama 4,5 tahun, Mahfud merasa ucapan Abraham tersebut benar. Sebab, ia banyak kasus korupsi yang mengakibatkan kerugian besar bagi negara.
Praktik korupsi itu, kata Mahfud, dibekingi mafia tambang. Ia kemudian bekerja sama dengan Kejaksaan Agung untuk memberantas korupsi tersebut. Semangat memberantas korupsi ini yang Mahfud ingin bawa di pemerintahan selanjutnya.
"Jadi apakah hanya jargon doang Pak Mahfud? Kata siapa tadi itu, ga jargon, nyatanya saya bertindak," kata Mahfud. (M Julnis Firmansyah)