
Kepala Bidang Upaya Pemenuhan Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Febrinaldo
Cilegon, tvrijakartanews - Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cilegon mengalami peningkatan selama kurun waktu tahun 2024.
Kepala Bidang Upaya Pemenuhan Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Febrinaldo mengatakan, berdasarkan data yang tercatat di Dinas Kesehatan bahwa angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan dengan jumlah sebanyak 921 kasus. Jumlah itu meningkat dibandingkan pada tahun 2023 lalu yang hanya tercatat sebanyak 258 kasus.
"Memang terjadi peningkatan ya, tercatat dari Januari hingga November 2024 terdapat 921 kasus, untuk di Bulan Desember kami masih menginputnya. Sementara untuk di tahun 2023 tercatat sebanyak 258 kasus," katanya saat di konfirmasi, Sabtu (04/01/2025).
Febrinaldo menjelaskan, dari tingginya kasus DBD yang berada di 8 Kecamatan yang tersebar di wilayah Kota Cilegon, terdapat 3 Kecamatan angka DBD yang paling tinggi yaitu berada di Kecamatan Jombang, Kecamatan Purwakarta dan Kecamatan Ciwandan. Dan tingginya kasus DBD di Kota Cilegon ini terjadi akibat siklus yang diakibatkan perubahan iklim yang terjadi di Kota Cilegon sehingga mempengaruhi perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.
"Ada 3 Kecamatan yang paling tinggi dibandingkan Kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Jombang, Kecamatan Purwakarta dan Kecamatan Ciwandan tingkat penyebarannya. Untuk itu, kami telah mengeluarkan edaran kepada masyarakat melalui setiap Kelurahan untuk mewaspadai wabah DBD yang terjadi saat musim penghujan sekarang ini dan kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan 3 M dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu, Menguras, Menutup dan Mengubur barang bekas yang dijadikan sebagai tempat bersarangnta nyamuk," jelasnya.

