Ketum Kadin DKI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tahun 2024 Tumbuh 5 Persen
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi (Tengah)

Jakarta, tvrijakarta - Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi memprediksi pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2024 mendatang masih tetap diangka 5 persen. Ini mengingat Indonesia menghadapi Pemilu 2024.

"Kalau saya melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2024 mendatang diperkirakan masih tetap sama diangka 5 persen," kata Diana ditemui tvrijakartanews, di kantornya PT. Suri Nusantara Jaya, Kranggan, Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023).

Diana menambahkan saat ini daya beli masyarakat khususnya konsumsi rumah tangga mengalami penurunan menjelang Pemilu 2024. Namun, ia optimis di tahun politik daya beli akan meningkat di tahun mendatang.

"Kalau saya melihat sekarang turun konsumsi rumah tangga. Tapi kita optimis akan ada kenaikan," ucapnya.

Berbicara inflasi, Diana menjelaskan inflasi di Jakarta tahun 2023 sudah cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan DKI Jakarta pada November 2023 tercatat 2,33 persen atau naik 0,25 persen poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,08 persen poin.

"Jadi kami di sektor riil data di pasar sendiri inflasi tinggi sekali contohnya, misalnya harga-harga pada saat kondisi rill kita bicara beras saja deh. Kenaikannya 10 hingga 20 persen, tapi kalau inflasi dari BPS kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,87 persen," ucapnya.

Sebagai informasi, Ekonomi Jakarta triwulan I hingga III – 2023 terhadap triwulan I hingga III – 2022 tumbuh sebesar 5,00 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,43 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,78 persen.

Sedangkan struktur ekonomi Jakarta pada triwulan III-2023 didominasi oleh Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 17,71 persen, dan Industri Pengolahan sebesar 11,95 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, Ekspor Barang dan Jasa berkontribusi sebesar 67,96 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 62,74 persen. (Yohanes Abimanyu)