
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat meninjau peluncuran program Makan Bergizi Gratis di SDN Cilangkap 3, Tapos, Depok. (Foto: Chaerul Halim).
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, pemerintah terbuka dengan masukan terkait peluncuran perdana program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 26 provinsi.
Pernyataan itu disampaikan Meutya menyusul adanya perbedaan porsi dan kekurangan lauk MBG yang disalurkan di SDN Cilangkap 5 dan 3, Tapos, Depok pada Senin (6/12/2024).
"Ini hari pertama. Jadi kami pemerintah sangat terbuka kepada masukkan karena memang kita sedang, hari pertama ini kita akan lihat evaluasinya. Kalau ada yang terlupa-terlupa, nanti kita ingatkan SPPG-nya," kata Meutya.
Menurut Meutya, persoalaan perbedaan porsi MBG yang berbeda itu hanya masalah teknis, mengingat tiap SPPG menyiapkan makanan untuk 4.000-5.000 penerima manfaat.
Namun, ia menjamin pemerintah bakal mengingatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar peristiwa serupa tak terulang.
"Ini hanya masalah teknis lupa saja. Bukan karena ketidakcukupan bahan baku dan lain-lain. Saya pastikan ini hanya masalah lupa, nanti jadi perbaiki. Human error saja, " imbuh dia
Diketahui, Meutya bersama Juru Bicara Kepresidenan Ujang Komarudin meninjau langsung pelaksanaan MBG di SDN Cilangkap 3 dan 5, Tapos, Depok pada Senin (6/1/2024).
"Kita tadi lihat bahwa alhamdulillah berjalan lancar. Mulai dari proses pengantaran makanan. Penyiapannya, pengantarannya sampai tadi distribusi, dibagikan di dalam sekolah," kata Meutya.
Dalam peninjauannya, Meutya terlibat langsung dalam penyajian MBG kepada para siswa SDN Cilangkap 5 dan 3. Wadah makanan MBG itu berisikan nasi, ayam, sayur tumis, tahu, dan jeruk.
Para siswa terlihat senang saat Meutya menyajikan makanan kepada mereka di dalam kelas.
"Mudah-mudahan ini menjadi kebaikan, kemanfaatan. Tidak hanya bagi adik-adik yang mendapat makan gratis bergizi atau MBG, tapi juga bagi semua ekosistem yang membantu," kata Meutya.
Meutya menekankan, program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini melibatkan UMKM di masing-masing daerah. Tujuannya agar program MBG juga bisa mendongkrak perekonomian lokal.
"Kita lihat kekuatan-kekuatan di lokal itu apa. Jadi kalau memang di situ kekuatannya di peternakan ayam, maka yang diserap itu," kata Meutya.
"Kalau memang ada ternak sapi, maka yang diserap itu. Jadi semuanya juga nanti kita lihat kearifan-kearifan lokal dari sisi menu makanannya," sambung dia.

