Foto : Dokumentasi DKP Kota Tangerang. Pemberian vaksin PMK pada hewan ternak di Kota Tangerang.
Tangerang, tvrijakartanews - Sejumlah daerah di Indonesia telah mengkonfirmasi terjadinya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang pun memastikan bahwa kasus PMK di wilayahnya cukup terkendali dan pemberian vaksin PMK ke hewan ternak terus dilakukan.
Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun mengatakan bahwa pihaknya gencar melakukan vaksinasi sejak akhir tahun lalu. Vaksin juga diberikan gratis kepada seluruh hewan ternak di Kota Tangerang.
“Sejak akhir Desember tim UPT Puskeswan Kota Tangerang terus melakukan vaksinasi PMK di 13 kecamatan. Beberapa waktu lalu, ada 19 hewan ternak di Gondrong mengidap PMK. Namun, saat ini semua sudah tertangani dan dinyatakan sembuh,” ungkap Muhdorun, Selasa (7/1/2025).
Pemberian vaksin juga dibarengo dengan sosialisasi kebersihan oleh para peternak hingga pemberian vitamin gratis untuk seluruh hewannya. Pemberian vaksinasi PMK dan vitamin sangat penting untuk terus dilakukan dan ditingkatkan. Terlebih, proses ini menjadi salah satu langkah efektif dalam mengendalikan penyebaran PMK di Kota Tangerang.
“Ini menjadi upaya menjaga kesehatan hewan ternak serta mencegah penyebaran penyakit. Di samping itu, sebagai langkah nyata Pemkot Tangerang dalam mendukung kesejahteraan peternak lokal dan menjaga ketersediaan pangan yang sehat bagi masyarakat Kota Tangerang,” tambahnya.
Muhdorun pun mengimbau para peternak di 13 kecamatan untuk memanfaatkan layanan vaksinasi PMK dan pemberian vitamin gratis ini dengan baik.
“Peternak hanya perlu melakukan permohonan ke UPTD Puskeswan Kota Tangerang secara langsung melalui nomor 0813-9434-3260. Ayo manfaatkan layanan ini secara gratis, untuk seluruh sapi-sapi di Kota Tangerang sehat dan bugar,” katanya.
Saat ini Kota Tangerang memiliki sebanyak 1.600 dosis stok vaksin dan sasaran 1.500 ekor hewan ternak untuk vaksinasi PMK. Vaksinasi juga telah dilaksanakan sejak 29 Desember 2024 dan akan berlangsung hingga 7 Januari 2025.
"Situasi masih terkendali dan vaksinasi masih terus kami lakukan. Kami juga mendapatkan sebanyak 800 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Sehingga, total kami memiliki 1.600 dosis vaksin," tutupnya.