Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Pelaksanaan Uji Coba Program MBG di Kota Tangerang pada bulan Agustus 2024 lalu.
Tangerang, tvrijakartanews - Pemerintah Kota Tangerang masih belum melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dimulai sejak 6 Januari 2025 lalu. Hal ini berkaitan dengan petunjuk teknis yang belum diterima dari Badan Gizi Nasional, dan juga pihak Pemkot Tangerang yang masih menyiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dindik Kota Tangerang Helmiati mengatakan bahwa SPPG ini yang akan menjalankan teknis pemberian MBG. Sasaran pelajar pada MBG di Kota Tangerang adalah sebanyak 155.467 pelajar.
"SPPG ini nantinya akan berbentuk seperti dapur umum yang akan membuat seluruh makanan pada MBG. Kami akan siapkan di beberapa titik sesuai dengan persebaran sekolah," jelasnya pada Kamis (9/1/2024).
Program MBG ini diharapkan dapat memberikan pemenuhan gizi yang cukup bagi seluruh pelajar di Kota Tangerang. Sehingga, dapat menjadi generasi Indonesia Emas di tahun 2045.
"Mudah-mudahan, dengan adanya program MBG ini seluruh pelajar di Kota Tangerang gizinya dapat terpenuhi. Dengan gizi yang baik, tentu dapat belajar dengan optimal. Sehingga, dapat menjadi generasi Indonesia Emas di tahun 2045," tutupnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Tangerang Nurdin menyampaikan, Kota Tangerang telah siap untuk menjalankan program MBG, termasuk kesiapan secara anggaran. Meskipun hingga saat ini arahan untuk melaksanakan program tersebut belum diterima.
"Kota Tangerang sudah siap untuk menerapkan, tetapi kami masih menunggu penetapannya dari BGN. Dari kesiapan anggaran pun kami sudah siapkan dana di Dinas Pendidikan sesuai dengan edaran Menteri Dalam Negeri untuk menganggarkan empat persen dari APBD," ungkapnya.
Adapun dukungan dana APBD yang dialokasikan untuk program ini sebanyak Rp30 miliar yang berasal dari Dinas Pendidikan. Anggaran tersebut baru mencakup pelaksanaan MBG untuk siswa SD dan SMP. Sementara untuk sisanya masih menunggu dana dari pemerintah pusat.
"Kalo hitungan secara total keseluruhan, baik (sekolah) negeri ataupun swasta seluruhnya Rp1 triliun lebih. Implementasinya msh menunggu dari Badan Gizi Nasional seperti apa," pungkasnya.