Ikatan Pilot Indonesia Ungkap Banyak Lulusan Sekolah Pilot Belum Bekerja Paska Covid-19
NewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Foto : Dokumentasi Istimewa. Pilot Garuda Indonesia, Muammar Reza Nugraha menjadi Ketua IPI periode 2025-2028 dalam Kongres ke-10 IPI.

Tangerang, tvrijakartanews - Ikatan Pilot Indonesia (IPI) mengungkapkan masih banyak pilot muda yang belum bekerja setelah menyelesaikan pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah menurunnya geliat industri penerbangan saat pandemi Covid-19 melanda. Banyaknya pesawat yang harus dirumahkan membuat permintaan terhadap profesi pilot juga ikut berkurang.

"Tantangan saat ini tentunya pertama adalah penyerapan untuk pilot muda yang baru lulus sekolah pilot, karena banyak dari mereka yang belum terserap dengan baik. Terlebih usai Covid-19 ini banyak pesawat yang idak beroperasi kembali sehingga kebutuhan terhadap pilot juga berkurang," ujarnya, di sela Kongres ke-10 IPI, Kamis (9/1/2024).

Kembali meningkatnya minat masyarakat terhadap perjalanan udara diharapkan membawa angin segar bagi para pilot muda. Terlebih lagi, saat ini beberapa maskapai bahkan sudah berencana menambah jumlah armada pesawat dan membuka rute penerbangan baru di tahun 2025. Hal ini juga menjadi pertanda industri penerbangan perlahan pulih.

"Seperti yang kita tahu ada situasi Covid-19 yang tidak kita duga sehingga banyak pesawat yang dikembalika. Tapi saat ini dengan adanya ekspansi dan tingginya minat masyarakat terhadap perjalanan udara bisa membantu lulusan sekolah pilot mendapat pekerjaan," lanjutnya.

Sementara itu, dalam kongres ini juga dibahas fokus utama program kerja IPI periode 2025-2028, yaitu meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan nasional, memperkuat komunikasi antaranggota, serta bekerja sama dengan stakeholders untuk meningkatkan kualitas pilot Indonesia.

"Kami berharap kongres ini dapat menghasilkan kebijakan dan program yang berdampak positif pada profesi pilot, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan di Indonesia," lanjutnya.

Kongres kali ini mencakup beberapa agenda penting, antara lain laporan pertanggungjawaban kepengurusan periode sebelumnya, pelantikan ketua dan wakil ketua baru, serta pembahasan program kerja untuk periode mendatang. Selain itu, kongres juga akan membahas revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), serta mendiskusikan tantangan dan peluang dalam industri penerbangan nasional.

"Kongres ini menjadi momentum penting untuk menyelaraskan visi organisasi dengan dinamika industri penerbangan yang terus berkembang. Kami berharap kongres ini dapat menghasilkan kebijakan dan program yang berdampak positif pada profesi pilot, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan di Indonesia," tutupnya.