Menko Pangan Tinjau Pabrik Garam Pastikan Untuk Kebutuhan Pangan Nasional
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Saat Melakukan Peninjauan Pabrik Garam PT Ainul Hayat Sejahtera

Serang, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang didampingi Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan melakukan peninjauan salah satu pabrik garam PT Ainul Hayat Sejahtera yang berada di Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Jumat (10/01/2025). Dalam tinjuannya kali ini, untuk mengetahui ketersediaan garam yang merupakan salah satu kebutuhan pangan di tingkat nasional.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, kebutuhan garam di Indonesia mencapai 4.5 juta ton pertahunnya untuk tingkat nasional, dan di salah satu perusahaan yang memproduksi garam di wilayah ini baru bisa memproduksi mencapai 200 ton garam pertahun.

“Di pabrik pembuat garam ini baru bisa memproduksi garam sebanyak 200 ton pertahun, sedangkan untuk kebutuhan garam di tingkat nasional mencapai 4,5 juta ton pertahunnya,” ujarnya disela-sela kunjungannya.

Menteri yang disapa Zulhas ini menyatakan, saat ini produksi garam yang ada di indonesia untuk kebutuhan pertahun mencapai 4.5 juta ton, dan sisanya masih kurang terutama untuk kebutuhan garam yang ada di rumah sakit masih import dari luar negeri.

“Masih mengalami kekurangan garam, dan masih mengandalkan impor garam untuk kebutuhan di rumah sakit. Sehingga kita kedepannya untuk satu hingga dua tahun bisa terpenuhi produksi garam untuk kebutuhan di Indonesia dan tidak perlu lagi impor garam dari luar negeri,” jelasnya.

Sementara itu, Menurut Direktur PT Ainul Hayat Sejahtera, Robby E Quento bahwa, pabrik di perusahaannya sangat mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto kebutuhan garam sangat dibutuhkan untuk pangan dan sementara pabrik baru bisa memproduksi sebanyak 200 ton garam.

“Kita sangat mendukung program Pak Presiden Prabowo Subianto swasembada pangan sehingga nantinya kita kedepan bertahap untuk bisa lebih besar lagi untuk produksi garam,” ujarnya.