Harga Minyak Bertahan di Level Dekati USD80/Barel
EkonomiNewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi minyak mentah (Freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Harga minyak ditutup lebih tinggi saat perdagangan Rabu (20/12/2023). Kenaikan tertahan tak terduga dalam pasokan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang memicu kekhawatiran baru tentang pertumbuhan produksi global yang melebihi permintaan.

Sebagaimana dikutip Investing.com, Kamis, (21/12/2023), harga minyak mentah berjangka AS naik 0,4 persen menjadi USD74,22 per barel dan kontrak Brent naik 0,59 persen menjadi USD79,70 per barel.

Selain itu, persediaan minyak mentah AS secara tak terduga melonjak sekitar 2,9 juta barel pada pekan yang berakhir 8 Desember. Hal itu mengacaukan ekspektasi penurunan sekitar 2,3 juta barel.

Saat ini, persediaan bensin meningkat sebesar 2,7 juta barel dibandingkan ekspektasi sebelumnya sebanyak 1,2 juta barel. Sementara stok distilat naik 1,5 juta barel, dibandingkan ekspektasi kenaikan 496 ribu barel.

Energy Information Administration melaporkan bahwa produksi minyak mentah AS mencapai rekor 13,3 juta barel per hari, naik 200 ribu barel per hari dari minggu sebelumnya.

Yunani menyarankan kapal tanker untuk menghindari perairan Yaman Kekhawatiran mengenai gangguan pasokan telah membantu menopang harga minyak di tengah-tengah serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh kelompok militan Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran.

Kekhawatiran ini diperburuk setelah Yunani menyarankan kapal-kapal komersial yang berlayar di wilayah tersebut untuk menghindari perairan Yaman.

Para pemilik kapal Yunani menguasai sekitar 20 persen dari kapal-kapal komersial dunia dalam hal kapasitas angkut.

Amerika Serikat telah mengumumkan pembentukan gugus tugas angkatan laut multinasional untuk mempertahankan perdagangan di wilayah tersebut, tetapi Houthi telah bersumpah untuk melanjutkan serangan mereka, yang mereka klaim sebagai dukungan untuk Palestina di Gaza. (Yohanes Abimanyu)