Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Menteri PKP, Maruarar Sirait, di Tangerang Live Room, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Tangerang, tvrijakartanews - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengatakan bahwa program 3 juta rumah yang digagas oleh Presiden Prabowo akan menggunakan lahan kosong milik berbagai lembaga negara. Hal ini diungkapkan saat meninjau proses inovasi layanan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) 10 Jam di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (14/1/2024).
"Saya juga sudah diminta untuk mempersiapkan lahan dari Setneg ada dimana, kemudian dari BUMN yang sudah saya sampaikan juga ke Pak Erick, Perumnas, kemudian KAI melalui PTP dan juga dari Departemen Keuangan yang banyak sitaan BLBI," ujarnya.
Kemudian kementrian PKP juga akan mendorong kejaksaan untuk menghibahkan tanah sitaan dari koruptor untuk merealisasikan program 3 juta rumah. Program ini direncanakan tersebar di seluruh Indonesua dengan sebaran 2 juta rumah di wilayah pedesaan dan 1 juta rumah di wilayah perkotaan.
"Dari kejaksaan juga bagaimana tanah dari koruptor itu bisa dibangun untuk perumahan rakyat. Kita buat itu terjadi, itu terobosan yang luar biasa. Doakan tahun ini kalau semua setuju adalah tahun pertama paling tinggi memberikan rumah subsidi pada rakyat yang membutuhkan," jelasnya.
Sementara untuk masalah pendanaan program ini rupanya anggaran yang dikucurkan masih kurang. Oleh karena itu, program ini akan berkolaborasi dengan pihak swasta dan juga investor asing. Untuk saat ini, Menteri PKP mengaku bahwa sudah ada beberapa tawaran investasi yang masuk untuk program 3 juta rumah ini.
"Beberapa hari lalu itu sudah ada (investasi) dari Qatar, kemudian kita buat dengan pembiayaan yang baru APBN 50 persen, perbankan 50 persen dan waktunya kita perpanjang agar tidak memberatkan kepada rakyat," pungkasnya.