Pemkot Tangerang Antisipasi Banjir di Wilayah Perbatasan, 6 Titik Jadi Fokus Penanganan
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Istimewa. Pembangunan turap sebagai upaya penanganan banjir di wilayah Kota Tangerang.

Tangerang, tvrijakartanews - Wilayah Tangerang dan sekitarnya mulai sering turun hujan dengan intensitas cukup lebat sejak akhir Desember 2024 lalu. Upaya mengantisipasi banjir pun sudah dilakukan termasuk memfokuskan penanganan di kawasan perbatasan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Yeti Rohaeti menuturkan, untuk memperkuat mitigasi banjir di perbatasan, Pemkot Tangerang berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Beberapa titik lokasi yang menjadi fokus penanganan, seperti di Kali Cantiga, Kali Angke-Jembatan Polor, Saluran Induk Tanah Tinggi, Saluran Induk Cisadane Timur, sampai sekitar Citegal Alur-Saluran Sekunder Kamal yang berada di sekitar Kecamatan Benda.

“Kami terus berkomitmen memperkuat koordinasi dalam rangka mengantisipasi kejadian banjir di kawasan perbatasan yang selama ini sering terjadi. Ke depannya, kerja sama yang erat ini sangat penting untuk memastikan sistem mitigasi banjir di kedua daerah dapat berjalan efektif dan optimal,” ujar Yeti, Kamis (16/1/2025).

Beberapa langkah strategis yang akan ditempuh kedua pemerintah daerah tersebut diantaranya dengan meningkatkan pantauan muka air sungai secara berkala, sekaligus meningkatkan intensitas normalisasi maupun rehabilitasi turap dan drainase di kawasan perbatasan.

“Ada banyak pembahasan yang dilakukan selama rapat koordinasi berjalan, mulai dari langkah pemetaan bersama sampai meningkakan kapasitas infrastruktur pengendali banjir sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Dinas PUPR Kota Tangerang Iwan Nursyamsu menuturkan, Pemkot Tangerang mulai melakukan pengosongan embung tadah hujan (retention basin), memperbaiki kondisi turap di wilayah rawan banjir, untuk memaksimalkan pelaksanaan mitigasi bencana di Kota Tangerang.

“Salah satunya, embung-embung tadi mulai dikosongkan (pengurasan) menggunakan pompa air sehingga dapat menampung air hujan secara maksimal bila hujan deras melanda,” ujar Iwan.

Pemkot Tangerang berharap pelaksanaan mitigasi bencana tersebut mendapat dukungan penuh lewat kontribusi masyarakat luas, sehingga risiko bencana banjir dapat diminimalkan terutama dalam menghadapi puncak musim penghujan, mulai Desember 2024-Februari 2025 mendatang.

“Kami juga mengajak kontribusi aktif masyarakat di lingkungan masing-masing untuk turut melakukan langkah-langkah mitigasi seperti kerja bakti dan sebagainya,” pungkasnya.