Belum Mau Ungkap Waktu Pertemuan Megawati-Prabowo, Sekjen PDIP: Momentum Rekonsiliasi Nasional
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto belum mau membeberkan waktu pasti pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden RI, Prabowo Subianto. Keduanya dikabarkan bakal bertemu di bulan Januari 2025.

Menurut Hasto, informasi ihwal pertemuan itu belum dapat dibuka ke publik karena mengikuti arahan Megawati.

"Ya tadi Ibu Megawati Soekarnoputri memberikan arahan agar hal-hal berkaitan dengan pertemuan yang penting dan strategis itu langsung nanti ditentukan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam koordinasi komunikasi dengan Presiden Prabowo," ujar Hasto di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025).

Hasto menyebut pertemuan antara Megawati dan Prabowo itu wajar terjadi. Sebab, keduanya memiliki rekam jejak sejarah yang panjang. Seperti pada Pilpres 2009, Megawati mengajak Prabowo sebagai cawapresnya.

"Rekam jejak sejarah kedua pemimpin tersebut sangat lah kuat dan akar-akar ideologis, titik temu di dalam mengabdi kepada bangsa dan negara, itu semua akan menjadi hal-hal strategis yang akan dibahas oleh kedua pemimpin," kata Hasto.

Selain itu, Hasto menyebut pertemuan antara Megawati dan Prabowo bakal menjadi momentum rekonsiliasi nasional. Pertemuan itu akan membuat berbagai elemen bergerak untuk saling bekerjasama di dalam perpolitikan.

"Hal itu menjadi momentum rekonsiliasi nasional bagi kita sebagai bangsa untuk saling bekerjasama di dalam posisi politik masing-masing," kata Hasto.

"Termasuk posisi politik dari PDI Perjuangan sebagai penyeimbang, melakukan check and balances, untuk membangun demokrasi yang sehat yang bersendikan kedeulatan rakyat itu sendiri," sambungnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani memberi sinyal jika pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bakal berlangsung pada bulan Januari 2025. Menurut Muzani, makin cepat pertemuan antara kedua tokoh nasional tersebut, maka makin bagus untuk kondusifitas situasi politik Indonesia.

"Saya berdoa mudah-mudahan bisa bulan ini, makin cepat makin bagus," ujar Muzani di gedung DPR/MPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Apalagi, kata Muzani, Prabowo selalu mengenang masakan Megawati khusunya nasi goreng yang pernah disajikan Megawati saat keduanya bertemu di Tahun 2019 lalu.

"Pak Prabowo dalam beberapa kesempatan sama kami menyampaikan bahwa masakan Ibu Megawati yang paling dia kenang memang nasi goreng. Ada nasi goreng ikan asin, ada nasi goreng ayam, ada nasi goreng kambing. Tiga-tiganya kata Pak Prabowo enak sekali," jelas Muzani.

Menurut Muzani, pertemuan Prabowo dan Megawati sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia terutama karena keduanya adalah pemimpin dari partai politik besar di Indonesia. Apalagi, kata dia, masyarakat Indonesia sangat senang jika para pemimpinnya saling berkomunikasi, bersilaturahmi serta bersatu.

"Kita merasa lega kalau pemimpin kita sering ngobrol-ngobrol seperti itu. Karena itu kalau kemudian ada pertemuan Ibu Megawati dan Pak Prabowo terjadi, apapun yang diobrolin, maka situasi politik makin kondusif, suasana negara makin bagus, sehingga pembangunan akan semakin baik lagi, jadi investasi diharapkan makin kondusif dan seterusnya," jelas Muzani.