
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Seorang ilmuwan peneliti Belgia bekerja sama dengan polisi federal untuk mengembangkan aroma yang meniru bau tulang manusia yang dikeringkan. Tujuannya adalah untuk membantu anjing pelacak menemukan sisa-sisa jasad yang telah lama hilang secara lebih efektif.
"Ini seperti seorang pembuat parfum yang mengembangkan parfumnya, ia mencampur aroma yang berbeda untuk mengembangkan parfumnya," kata Clement Martin, Peneliti di Universitas Liege, dikutip dari reuters (18/01).
Clement Martin telah berhasil mengisolasi bau daging manusia yang membusuk, yang saat ini digunakan untuk melatih anjing pelacak mayat di Belgia. Sekarang, fokusnya beralih ke pembuatan alat serupa untuk tulang kering, bukan jaringan lunak.
Untuk mencapai hal ini, Martin bekerja dengan berbagai sampel tulang kering, termasuk sisa-sisa jasad pria tak dikenal yang ditemukan di dalam sebuah koper. Tulang-tulang ini disimpan dengan hati-hati dalam tabung kaca, yang memungkinkan molekul aroma meresap ke ruang tertutup untuk memudahkan ekstraksi.
"Kami akan mencampur berbagai molekul yang menjadi ciri khas tubuh yang sedang mengalami dekomposisi dan kami mencampurnya untuk mendapatkan kit akhir," lanjutnya.
Tidak seperti daging yang membusuk, tulang yang dikeringkan mengeluarkan molekul aroma yang jauh lebih sedikit, sehingga membuat prosesnya sangat menantang. Yang menambah kesulitan adalah kenyataan bahwa sisa-sisa kerangka itu berpori dan menyerap bau dari lingkungan sekitarnya.
"Tujuannya adalah untuk mengkarakterisasi bau tulang manusia, suatu tahap yang sangat rumit karena tidak banyak bau, sehingga tujuannya adalah untuk memilih molekul dalam bau ini yang akan spesifik terhadap bau tulang," katanya.
Di pusat pelatihan polisi dekat Brussels, Kris Cardoen, kepala unit pelatihan anjing polisi, saat ini sedang melatih anjing menggunakan aroma mayat Martin. Di sini, ia menyelipkan tisu di antara balok-balok beton, dan hanya mencemari sedikit saja.
"Bau kematian adalah salah satu dari tiga alat yang kami gunakan selama pelatihan dasar anjing pelacak sisa-sisa manusia kami," terang Cardoen.
Menurutnya, menciptakan kembali bau tulang kering akan sangat membantu dalam kasus yang sudah dingin.
"Kami optimis bahwa suatu hari nanti alat operasional akan tersedia bagi kami, yang berarti bahwa dalam kasus-kasus yang belum terpecahkan, kami masih dapat memberikan nilai tambah pada permintaan para penyelidik dalam pencarian sisa-sisa jasad manusia, bahkan dengan tulang-tulang yang kering," imbuhnya.

