TikTok Pulihkan Layanannya di AS setelah Presiden Donald Trump Kembali Berkuasa
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

SUMBER: REUTERS

Jakarta, tvrijakartanews - TikTok memulihkan layanannya setelah Presiden terpilih Donald Trump mengatakan ia akan menghidupkan kembali akses aplikasi tersebut di AS ketika ia kembali berkuasa pada Senin (20/01/2024).

Pernyataan tersebut muncul setelah pengguna AS melaporkan tidak dapat mengakses situs web layanan milik China tersebut. Sementara, aplikasi TikTok yang jauh lebih banyak digunakan sendiri tampaknya tidak segera tersedia.

"Sesuai kesepakatan dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan, memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi hukuman (karena) menyediakan TikTok kepada lebih dari 170 juta warga Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang," kata TikTok dalam sebuah pernyataan yang berterima kasih kepada Trump.

Diketahui, TikTok berhenti beroperasi untuk 170 juta pengguna di Amerika pada Sabtu malam (18/01) sebelum undang-undang yang menutupnya dengan alasan keamanan nasional mulai berlaku pada Minggu. Pejabat AS telah memperingatkan bahwa di bawah perusahaan induk China ByteDance, ada risiko penyalahgunaan data warga Amerika.