
Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta menunjukan barang bukti yang disembunyikan dalam koper.
Tangerang, tvrijakartanews - Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta menangkap dua orang pengedar narkotika jaringan internasional, Kuala Lumpur. Penangkapan tersebut berasal dari atensi analisis petugas terhadap penumpang berinisial YP yang mendarat pada 13 Desember 2024 lalu di Terminal 3, dengan rute Kuala Lumpur - Jakarta.
Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo mengatakan bahwa petugas kemudian memeriksa barang dan badan YP di meja tumbang untuk dibawa ke posko bea cukai Terminal 3. Empat kemasan plastik berisi kristal bening pun ditemukan dalam koper, dengan total berat mencapai 1,1 kilogram.
"Ada empat plastik berisi kristal bening yang diduga merupakan narkotika dengan berat bruto total kurang lebih 1.100 gram yang disembunyikan dalam celana yang berada dalam koper bagasi yang bersangkutan. Kemudian dari hasil test urine juga menunjukan hasil positif sabu," jelasnya pada Senin (20/1/2024).
Berdasarkan hasil wawancara terhadap pelaku, diperoleh informasi bahwa pengiriman tersebut dikendalikan oleh seseorang berinisial RP yang berada di Kuala Lumpur, Malaysia. RP diketahui mengendalikan YP untuk keluar dari terminal dan menunggu instruksi selanjutnya, yaitu menemui seseorang bernama ST di sebuah hotel.
"Antara YP dan RP berkomunikasi lewat Whatsapp, dan YP diarahkan untuk ke salah satu hotel di Kota Tangerang untuk bertemu seseorang demgan inisial ST. Petugas pun kemudian berhasil mengamankan ST, dan kasus ini sudah dalam tahap pengembangan," lanjutnya.
Sementara itu, pelaku dengan inisial RP sebagai pegendali kasus ini berhasil diamankan oleh Kanwil DJBC Aceh yang masuk ke Indonesia dengan rute Kuala Lumpur – Banda Aceh (KUL – BTJ) dan berhasil diamankan barang bukti berupa sabu dengan berat sebanyak kurang lebih 22 gram.
"Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup," pungkas Gatot.