
Gambar: Reuters/ UNTV
Jakarta, tvrijakartanews - Lebih dari 630 truk bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza pada hari Minggu. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Senin (20/01), dengan sedikitnya 300 truk menuju ke wilayah utara daerah kantong tersebut, di mana PBB mengatakan kelaparan mengancam.
"Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, kita harus menghargai bantuan yang telah lama dinantikan yang diberikan saat ini bagi warga Palestina di Gaza dan para sandera yang dipertemukan kembali dengan orang-orang yang mereka cintai. Kami melakukan bagian kami untuk memastikan peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat. Lebih dari 630 truk layanan dengan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza kemarin. Setidaknya 300 di antaranya berada di utara," jelas Antonio Guterres.
Antonio Guterres mendesak Dewan Keamanan dan semua negara anggota mendukung semua upaya untuk melaksanakan gencatan senjata, mengakhiri permusuhan secara permanen, memastikan akuntabilitas, dan menciptakan kondisi untuk pemulihan dan rekonstruksi.
"Media internasional juga harus diizinkan masuk ke Gaza untuk melaporkan berita penting ini di lapangan," katanya.
Situasi di Tepi Barat terus memburuk dengan bentrokan, serangan udara, dan maraknya pemukiman ilegal, perluasan, dan pembongkaran. Antonio menyampaikan rasa khawatir tentang ancaman eksistensial terhadap integritas dan keutuhan wilayah Palestina yang diduduki di Gaza dan Tepi Barat.
"Perubahan inisiatif Israel selama dua tahun terakhir telah menyederhanakan dan mempercepat proses persetujuan pemukiman. Akibatnya, kendali atas banyak aspek perencanaan dan kehidupan sehari-hari di area C Tepi Barat telah dialihkan ke otoritas sipil Israel. Pejabat senior Israel secara terbuka berbicara tentang pencaplokan resmi seluruh atau sebagian Tepi Barat dalam beberapa bulan mendatang. Pencaplokan semacam itu akan menjadi pelanggaran paling serius terhadap hukum internasional," terang Sekretaris Jenderan PBB tersebut.