
Menteri Perdagangan Budi Santoso. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan Indonesia berpeluang untuk memasukkan produk ekspor ke Amerika Serikat. Hal ini ditengah keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan secara bertahap kenaikan tarif terhadap China.
"Sebenarnya bisa menjadi peluang buat kita untuk memasukkan produk Amerika Serikat. Karena kita mendengar banyak negara lain ini yang akan dikenakan biar masuk tambahan ya," kata Budi ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Budi menambahkan pihaknya tengah menyusun strategi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Untuk itu, ia telah berdialog dengan teman-teman pelaku usaha untuk memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya.
"Kita lagi nyusun strateginya seperti apa, untuk uemanfaatkan peluang itu. Kemarin kami juga sudah banyak ngobrol dengan teman-teman pelaku usaha untuk memanfaatkan kesempatan itu dengan baik," ujarnya.
Menurut Budi, pihaknya terus memonitoring isu perkembangan kebijakan Amerika Serikat terkait kebijakan ekspor.
"Kan ini belum-belum ada keputusan dari Presiden AS Donlad Trump Kan isunya seperti itu. Tapi kan kita juga harus antisipasi, jadi kita harus akan terus monitoring kita siap untuk bisa memasukkan pasar di Amerika Serikat," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti mengatakan Pemerintah RI disebutnya terus siaga dengan kemungkinan soal pengenaan tarif impor oleh Trump untuk beberapa negara.
"Namun, Indonesia bisa melihat bahwasanya ini bisa jadi peluang juga sebetulnya. Misalnya dengan tarif yang diterapkan, mungkin untuk negara seperti China, Indonesia bisa hadir untuk mensubstitusi," ujar Wamendag di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan secara bertahap kenaikan tarif bagi sejumlah negara termasuk China dinilai menjadi angin segar bagi kinerja ekspor Indonesia ke Negeri Tirai Bambu.
Seorang pejabat pemerintahan Trump menyatakan bahwa Presiden Donald Trump akan mengeluarkan memo perdagangan pada Senin. Tidak ada pengumuman tarif baru dalam memo tersebut, tapi terdapat arahan kepada lembaga-lembaga federal untuk mengevaluasi hubungan dagang AS dengan China, Kanada, dan Meksiko.
Pejabat tersebut, yang mengonfirmasi laporan Wall Street Journal yang mengutip ringkasan memo Trump, mengatakan bahwa Trump mengarahkan lembaga-lembaga untuk menyelidiki dan memperbaiki defisit perdagangan yang terus-menerus dan mengatasi kebijakan perdagangan dan mata uang yang tidak adil oleh negara-negara lain.
Memo tersebut akan menyoroti China, Kanada, dan Meksiko untuk diteliti tetapi tidak akan mengumumkan tarif baru, kata pejabat tersebut. Dia akan mengarahkan lembaga-lembaga untuk menilai kepatuhan Beijing terhadap kesepakatan perdagangan 2020 dengan AS, serta status Perjanjian AS-Meksiko-Kanada.

