Bulog Proyeksikan Puncak Panen Beras Pada Feburari hingga Mei 2025 Capai 15,8 Juta Ton
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengelar konferensi persi di Kantor Perum Bulog. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Perum Bulog memproyeksikan produksi beras pada tahun 2025 mengalami puncak panen bulan Februari hingga Mei 2025. Nantinya beras yang dihasilkan para petani mencapai 15,8 juta ton.

"Maka bila diakumulasi pada puncak panen tersebut, beras yang dihasilkan petani Indonesia mencapai lebih dari 15,8 juta ton," kata Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono ditemui di Kantor Bulog, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Wahyu mengatakan pihaknya bisa melakukan serapan mencapai 70 persen atau sebesar 1,4 juta ton dari target awal yang sudah ditetapkan.

"Untuk target serapan terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah yang sebesar tiga juta ton, kami memastikan akan bekerja keras dan meningkatkan kolaborasi," tuturnya.

Selain itu, Wahyu optimis target serapan beras hingga 70 persen dari target awal sebesar dua juta ton pada periode puncak panen yakni bulan Februari hingga Mei 2025.

"Karena di puncak panen itu harapannya bisa menyerap 70 persen," ujarnya.

Adapun Bulog akan berkolaborasi dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), serta Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) untuk mempercepat proses serapan.

Wahyu mengaku pihaknya juga bekerja sama untuk pengadaan gabah kering giling (GKG) atau beras standard kualitas yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Kami juga kerja sama dengan pengolahan gabah kering panen (GKP) menjadi GKG atau beras," jelasnya.

Sementara kolaborasi dengan AB2TI dilakukan melalui penguatan cadangan beras pemerintah, pengadaan gabah dan beras petani, penyaluran dan penjualan beras petani, serta melakukan kemitraan budi daya pertanian mitra tani.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkapkan, Pemerintah meminta Perum Bulog untuk menyerap tiga juta ton beras sampai dengan April 2025.

"Kemudian disepakati Bulog, tadi kami rapatnya agak panjang, memang harus membeli sebanyak tiga juta ton dalam waktu yang pendek ini, yakni Januari, Februari, Maret, dan April. Sebanyak tiga juta ton harus diserap dalam bentuk beras. Kalau gabah tentu lebih banyak lagi," kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Dia menambahkan bahwa beras yang dibeli oleh Bulog dari pabrik-pabrik yang bekerja sama.