Kantor BMKG Wilayah II di Tangsel. Foto : Istimewa
Tangsel, tvrijakartanews - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II, mengeluarkan peringatan untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem melanda wilayah Provinsi Banten yang berlaku pada tanggal 24 hingga 27 Januari 2025.
Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto mengatakan, jika pihaknya memonitor sejumlah fenomena atmosfer yang memengaruhi pola cuaca di wilayah Banten hingga sepekan ke depan.
Ia menerangkan, fenomena yang berkontribusi pada peningkatan pembentukan awan hujan yang perlu diperhatikan adalah Madden-Julian Oscillation (MJO) yang aktif di wilayah Barat Indonesia.
Selain itu, Hartanto bilang, gelombang tropis seperti Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency turut meningkatkan peluang pembentukan awan hujan dengan intensitas signifikan yang disertai angin kencang.
“Bahwa pada saat Isra Mikraj dan tahun baru Imlek, wilayah Banten telah memasuki periode puncak musim hujan,” katanya melalui keterangan secara tertulis, Kamis (23/1/2025).
Dijelaskan olehnya, adapun wilayah yang memiliki risiko terhadap cuaca ekstrem sehingga menyebabkan bencana hidrometeorologi, di antaranya wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Selatan, Kabupaten Lebak bagian Utara dan Selatan, Kabupaten Tangerang bagian Utara, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Menurut BMKG Wilayah II, prediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang, akan terjadi selama periode 24-30 Januari 2025 di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Selatan, Kabupaten Lebak bagian Utara dan Selatan, Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang bagian Barat dan Utara, Kabupaten Tangerang bagian Utara, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
"Peningkatan kecepatan angin atau potensi angin kencang mencapai 25 Knots diprediksi akan terjadi hampir di sebagian besar wilayah Banten, terutama di pesisir Barat dan Utara Banten," terangnya.
Untuk memantau potensi cuaca ekstrem, BMKG Wilayah II mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
“Masyarakat dapat memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG maupun media sosial untuk mengetahui informasi yang akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru," tutupnya.