
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Humas Kemenkeu)
Jakarta, tvrijakartanews - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)mengantisipasi perkembangan dan dinamika global pada kuartal I-2025. Hal ini seiring perekembangan perekonomian dan pasar keuangan yang masih berlangsungnya downside risk dan dinamika eksternal.
"Kami berempat Menkeu, Gubernur BI, Ketua DK OJK dan Ketua DK LPS menyepakati dalam rapat berkala KSSK yang pertama kali 2025 yang dilaksanakan pada Selasa lalu 21 januari 2025 dan KSSK akan terus memperkuat kewaspadaan serta tingkatkan koordinasi sinergi antar lembaga," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Sri Mulyani menambahkan pihaknya mengambil langkah memitigasi dambak dari rambatan atau spillover faktor-faktor risiko yang berasal dari eksternal atau global terhadap perekonomian Indonesia maupun terhadap stabilitas sistem keuangan dalam negeri.
"Tadi disebutkan bahwa perekonomian dunia mengalami divergence yaitu pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda dan ini menimbulkan kompleksitas serta ketidakpastian di pasar keuangan yang makin meningkat," tuturnya.
Seperti diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia pada 2025 dan 2026 tumbuh masing-masing 3,3 persen.
Sementara itu, Bank Dunia memperkirakan ekonomi global akan tumbuh mencapai 2,7 persen pada 2025. Kedua lembaga ini sama-sama melihat ketidakpastian global yang masih tinggi pada 2025.

