Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah (samping Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi). Foto : Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Program sarapan gratis yang diinisiasi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno (Doel), akan melibatkan ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kantin sekolah di Jakarta.
Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah, mengungkapkan bahwa sebanyak 2.600 UMKM dan kantin sekolah telah dinyatakan lolos uji klinis yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap dapur-dapur UMKM dan kantin sekolah yang mendaftar. Dari sekitar 3.000 peserta, hanya 2.600 yang memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan.
"Kantin UMKM itu kan diperiksa dulu dapur-dapurnya, jadi dari sekitar tiga ribuan yang ada hanya 2.600 yang lolos dari uji klinisnya Dinas Kesehatan," jelas Ima dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Lebih lanjut, Ima menjelaskan bahwa pelibatan UMKM dan kantin sekolah dalam program ini merupakan arahan langsung dari Gubernur terpilih Pramono Anung dan Wakil Gubernur terpilih Rano Karno.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar semua pihak yang terlibat memenuhi standar kelayakan.
"Arahan pak gubernur dan pak wakil gubernur dipastikan untuk merekrut UMKM dan kantin-kantin sekolah diberdayakan. Kami pun kerja sama dengan Dinas Kesehatan," jelasnya lagi.
Program sarapan gratis ini akan menjalani tahap uji coba selama beberapa bulan ke depan di sejumlah sekolah di Jakarta sebelum diterapkan secara menyeluruh.
Pramono Anung dalam kampanyenya menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk sinergi dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
Ia menegaskan bahwa program sarapan gratis ini akan menjadi pelengkap bagi kebijakan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan gizi siswa-siswi.
Dengan keterlibatan ribuan UMKM dan kantin sekolah, diharapkan program ini tidak hanya meningkatkan asupan gizi siswa-siswi, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha lokal di Jakarta.