
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi. Foto : Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Jakarta terus menegaskan komitmennya sebagai rumah bagi seluruh agama dan budaya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak warga untuk menjaga toleransi antar umat beragama, salah satunya melalui Festival Pecinan yang berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sejak 24 Januari hingga 2 Februari 2025.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menegaskan bahwa Jakarta adalah kota bagi semua warga, tanpa memandang latar belakang agama maupun budaya.
"Kami sudah bertekad mewujudkan Jakarta ini bisa menjadi rumah untuk seluruh warga, seluruh agama dan inilah toleransi harus kita juga jaga," kata Teguh dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (29/1/2025).
Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan TMII menggelar Festival Pecinan sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya masyarakat Tionghoa Indonesia dalam perayaan Imlek.
Mengusung tema "Akulturasi Budaya Tionghoa Peranakan Nusantara" festival ini menampilkan tradisi Tionghoa Peranakan yang telah berpadu dengan budaya lokal, khususnya Betawi.
"Ini menjadi upaya melestarikan budaya masyarakat Tionghoa Indonesia dalam merayakan Imlek yang tak terpisahkan dari keragaman budaya Indonesia," katanya.
Keberagaman budaya ini tercermin dalam berbagai aspek, seperti kesenian, pakaian khas, dan kuliner yang kental dengan pengaruh Betawi.
Terkait acara ini, Direktur Utama TMII, Intan Ayu Kartika, menargetkan festival ini dapat menarik hingga 90.000 pengunjung.
Ia menyebut pada pagi tadi, Rabu (29/1), jumlah pengunjung sudah mencapai 70.000 orang, dan pihaknya optimistis jumlah ini akan terus bertambah hingga melebihi target.
"Sampai pagi ini, sudah 70.000 pengunjung. Dan semoga semakin terus bertambah setiap harinya melebihi target yang kita rencanakan," kata Intan.
Festival Pecinan menghadirkan beragam atraksi budaya, mulai dari bazar UMKM makanan khas Pecinan, Festival Lentera Desa Timun, atraksi barongsai akrobatik, liong dance, hingga parade budaya yang menampilkan perpaduan seni Tionghoa dan Nusantara.
Dengan dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta, festival ini menjadi momentum penting dalam merayakan keberagaman dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat.