
Foto : Dokumentasi Istimewa. Direktur Utama BRI saat memberikan sambutan di Opening Ceremony BRI Umkm Export and Microfinance Outlook 2025, di ICE BSD Tangerang.
Tangerang, tvrijakartanews - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso mengatakan bahwa BRI baru saja menyetorkan dividen interim porsi negara sebesar Rp10,8 Triliun. Jumlah ini masih tergolong uang muka, dan sisanya akan dilunasi setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) digelar.
"Tanggal 16 Januari lalu, kita sudah mencicil membayar dividen interim porsi negara Rp10,8 Triliun. Ini baru uang muka, nanti ada pelunasannya setelah RUPS," ujarnya dalam Opening Ceremony BRI Umkm Export and Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2025).
Sunaryo pun melanjutkan hal ini membuktikan BRI ikut berkontribusi dalam keuangan negara. Setoran dividen non pajak dari BRI pun sudah mencapai Rp98,4 Triliun. Sementara itu, di tahun 2025 ini dividen interim yang dibagikan BRI sebesar Rp20,33 triliun. Adapun mayoritas saham BRI dimiliki negara, yaitu sebsar 53,19 persen saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham.
"Karena ada Bu Menteri Keuangan saya mau pamer, ini menunjukan bahwa BRI juga berkontribusi terhadap keuangan negara," lanjutnya.
Sunarso melanjutkan bahwa keberhasilan BRI tak lepas dari berbagai langkah yang diterapkan selama beberapa tahun terakhir seperti menutup cabang BRI di wilayah. Penutupan cabang ini lantas digantikan dengan kehadiran sistem agen BRILink yang saat ini sudah mencapai lebih dari 1 juta agen di seluruh Indonesia.
"Total transaksi melalui agen BRILink selama tahun 2024 mencapai Rp1.589 triliun, dan mayoritas terjadi di warung-warung kecil yang menjadi agen kami," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa dia menghargai upaya yang ditempuh oleh BRI dalam meningkatkan perekonomian negara, dengan fokus memberdayakan pengusaha mikro.
"Kami sangat menghargai upaya penguatan kesejahteraan UMKM yang dilakukan BRI karena ini bersinergi dengan program pemerintah," ujarnya.