Sekjen PBB Minta 2.500 Anak Segera Dievakuasi secara Medis dari Gaza
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Doc. Al Jazeera/Mita Harianti

Jakarta, tvrijakartanews - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menuntut agar 2.500 anak segera dievakuasi dari Gaza untuk perawatan medis setelah bertemu dengan dokter AS yang mengatakan anak-anak tersebut berisiko tinggi meninggal dalam beberapa minggu mendatang.

Saya sangat tersentuh oleh kesaksian dan terkesan oleh dedikasi 4 dokter Amerika yang telah bekerja di Gaza. 2.500 anak harus segera dievakuasi dengan jaminan bahwa mereka akan dapat kembali ke keluarga dan masyarakat mereka," tulis Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di X pada Kamis (31/01).

Keempat dokter tersebut semuanya menjadi relawan di Gaza selama perang 15 bulan antara Israel dan militan Palestina Hamas yang telah menghancurkan daerah kantong berpenduduk lebih dari 2 juta orang dan sistem perawatan kesehatannya.

Sementara itu, Badan bantuan Palestina PBB UNRWA terus memberikan bantuan dan layanan di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur pada, Kamis 30 Januari, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric saat larangan badan tersebut di Israel mulai berlaku.

“UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat) memberi tahu kami hari ini, dan kami telah berbicara dengan mereka melalui telepon beberapa kali pagi ini, bahwa mereka terus memberikan bantuan dan layanan kepada masyarakat yang mereka layani. Klinik UNRWA di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, tetap buka. Sementara itu, operasi kemanusiaan di Gaza terus berlanjut, termasuk pekerjaan UNRWA di sana. UNRWA mengatakan pihaknya berkomitmen untuk tetap tinggal dan memberikan bantuan," kata Stephane Dujarric.

Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan lebih dari 12.000 pasien sedang menunggu evakuasi medis dan berharap evakuasi dapat ditingkatkan berdasarkan gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari.