
Potret persiapan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Foto : BPBD DKI Jakarta
Jakarta, tvrijakartanews – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI) pada Rabu (19/02/2025).
Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC hari keenam ini mampu menekan potensi hujan ekstrem, yang dibuktikan dengan tidak adanya curah hujan lebih dari 50mm/hari. “Stasiun penakar hujan di Jakarta mencatat curah hujan terjadi di Halim hanya dengan nilai 8,8mm/hari,” tambahnya.
Hari keenam pelaksanaan OMC tiga penerbangan menghabiskan bahan semai sebanyak 2.400 kg. Penerbangan pertama dilaksanakan pada pukul 06.23-08.16 WIB dengan target penyemaian Barat-Barat Laut DKI Jakarta, Penerbangan kedua terlaksana pada pukul 09.21-11.14 WIB dengan target penyemaian daerah Barat-Barat Laut DKI Jakarta. penerbangan ketiga pada pukul 12.40-14.22 WIB.
"Dengan demikian sejak tanggal 14 Februari hingga hari ini, telah dilakukan total sebanyak 10 penerbangan yang menggunakan bahan semai sebesar 8.000 kg dengan jam terbang sebanyak 18 jam 41 menit. Diharapkan potensi hujan ekstrem dapat terus ditekan melalui modifikasi cuaca untuk meminimalisir potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Jakarta." Ujar Mohamad Yohan Kapusdatin BPBD DKI Jakarta

