
Foto: Study Finds
Jakarta, tvrijakartanews - Haruskah saya minum antibiotik? pertanyaan ini sering kali muncul ketika seseorang merasa tidak enak badan. Semakin hari resistensi antibiotik makin mengkhawatirkan, penting untuk memahami kapan obat ini benar-benar diperlukan.
Dilansir dari study finds edisi Rabu (27/11/2023) antibiotik adalah obat yang dirancang untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Mereka bekerja dengan membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhan dan replikasinya.
Ingat, tidak semua obat yang melawan infeksi adalah antibiotik. Beberapa menargetkan virus atau jamur dan tidak bekerja pada infeksi bakteri. Ada berbagai kelas antibiotik, masing-masing bekerja dengan cara uniknya. Misalnya, penisilin mengganggu dinding sel bakteri, sementara makrolida mencegah bakteri memproduksi protein yang diperlukan. Memahami perbedaan-perbedaan ini sangat penting untuk pengobatan yang efektif, karena setiap kelas menargetkan jenis bakteri tertentu.
Antibiotik tidak efektif melawan infeksi virus seperti flu biasa, flu, atau Covid-19. Obat ini juga tidak dapat mengatasi infeksi jamur. Penggunaan antibiotik untuk kondisi ini dapat menimbulkan efek samping yang tidak perlu dan berkontribusi terhadap resistensi antibiotik.
Gejala infeksi bakteri dapat berupa nyeri, bengkak, demam, dan keluarnya cairan yang tidak biasa. Namun, gejala-gejala ini juga dapat timbul akibat infeksi virus, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang akurat.
Banyak penyakit umum, seperti pilek dan flu, disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan antibiotik. Sebaliknya, kondisi seperti pneumonia akibat bakteri, infeksi saluran kemih (ISK) tertentu, dan radang tenggorokan biasanya memerlukan pengobatan antibiotik. Dalam banyak kasus, penyedia layanan kesehatan mungkin melakukan tes seperti usap tenggorokan untuk radang tenggorokan atau kultur urin untuk ISK untuk menentukan apakah suatu infeksi disebabkan oleh bakteri dan untuk memilih antibiotik yang tepat.
Meskipun antibiotik mulai bekerja dengan cepat, jangka waktu merasa lebih baik bervariasi. Kebanyakan orang melihat perbaikan dalam beberapa hari, tapi hal ini tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan efektivitas antibiotik terhadap bakteri tertentu.
Penting untuk tidak menekan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan antibiotik jika tidak diperlukan. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik, sehingga obat ini menjadi kurang efektif di kemudian hari.
Lebih lanjut, saat meresepkan antibiotik tanyakan tentang tujuannya, potensi efek samping, interaksi dengan obat lain , dan apa yang harus dilakukan jika gejala Anda tidak membaik. Memahami aspek-aspek ini memastikan Anda menggunakan antibiotik dengan aman dan efektif.
Antibiotik adalah alat yang ampuh dalam memerangi infeksi bakteri, namun antibiotik bukanlah solusi yang bisa digunakan untuk semua . Menggunakannya hanya jika diperlukan, mengikuti saran medis, dan memahami perannya sangat penting untuk menjaga efektivitasnya untuk generasi mendatang. Jika ragu, selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk memandu jalan menuju pemulihan. (Mita Harianti)

