TPA Rawa Kucing Semakin Penuh, Wali Kota Tangerang Minta Semua Pihak Ikut Kelola Sampah
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Wali Kota Tangerang meninjau cara kerja mesin RDF di TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang.

Tangerang, tvrijakartanews - Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, saat ini semakin padat. Saat ini diketahui bahwa 70 persen dari luas TPA sudah digunakan. Diperkirakan luas lahan yang digunakan akan bertambah karena volume sampah yang dibuang terus bertambah.

Wali Kota Tangerang, Sachrudin mengakui bahwa hal tersebut menjadi salah satu persoalan besar yang harus diselesaikan. Meskipun saat ini dinas terkait sudah mengeluarkan berbagai inovasi dan program pengurangan sampah, namun masih perlu kerja sama berbagai pihak untuk menangani persoalan sampah di Kota Tangerang.

“Kondisi disini tentu bukan suatu yang baik ya, karena setiap hari sampah masih terus masuk dan menggunung, kendati demikian Pemkot Tangerang bersama teman-teman Dinas Lingkungan hidup juga terus berjibaku agar sampah yang masuk ke TPA bisa terus diminimalisir,” ujar Sachrudin, Rabu (19/3/2025).

Sachrudin melanjutkan bahwa salah satu inovasi untuk mengurai sampah adalah dengan mengubah menjadi refused derived fuel (RDF). Adapun fasilitas pengolahan sampah RDF yang saat ini sudah beroperasi berhasil mengolah sampah sebanyak 30 ton per hari.

“Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, progres dari pemrosesan RDF ini merupakan langkah penting dalam mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA," ujarnya.

Sachrudin juga menyoroti peran penting seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif memilah sampah dari sumbernya, sehingga dapat memudahkan proses pengelolaan sampah di TPA.

"Pengelolaan sampah yang baik membutuhkan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan mewujudkan Kota Tangerang yang lebih bersih dan sehat," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Wawan Fauzi menjelaskan bahwa saat ini komposisi sampah yang masuk ke TPA Rawa Kucing terbagi dua organik dan anorganik. Untuk sampah organik mendominasi sebanyak 57.65 persen dari total sampah yang masuk ke TPA Rawa Kucing.

"Jadi kalau misal masyarakat bisa mengolah sampah organik tersebut dari sumber atau rumah masing-masing misal dengan mengoptimalkan kembali lubang-lubang biopori sampah yang masuk ke TPA juga pasti akan berkurang," ujarnya.

Adapun untuk mendukung pengelolaan sampah di Kota Tangerang, DLH Kota Tangerang juga memfasilitasi biokonversi maggot, serta memaksimalkan teknologi RDF yang secara jumlah akan ditambah, untuk dipasang dan dioperasionalkan di sejumlah wilayah yang saat ini pun tengah disiapkan secara infrastrukturnya.