Wagub DKI Jakarta Rano Karno Resmikan Empat TPS 3R dan Canangkan 870 Bank Sampah Baru
NewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno saat acara peresmian Tempat Pengolahan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R) di Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (21/3/2025). Foto : Istimewa/ Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, meresmikan empat Tempat Pengolahan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R) serta mencanangkan pembentukan 870 bank sampah baru.

Selain itu, Pemprov DKI juga berupaya mereaktivasi 852 bank sampah yang sebelumnya tidak aktif. Acara peresmian ini berlangsung di TPS 3R Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (21/3/2025).

Dalam sambutannya, Wagub Rano menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengurangi volume sampah sejak dari sumbernya.

Dengan mengedepankan prinsip 3R serta optimalisasi peran bank sampah, masyarakat diharapkan lebih aktif memilah dan mengelola sampah sebelum dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Ini adalah kepentingan kita bersama. Masalah sampah di Ibu Kota atau kota-kota besar menjadi tanggung jawab kita bersama. Kita mulai memberikan sosialisasi, kita harus memilah sampah dari rumah, sehingga kita bisa mengurangi sampah di TPA," kata Rano yang turut didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, Jumat (21/3/2025).

Empat TPS 3R yang diresmikan meliputi TPS 3R Semper, TPS 3R Sunter, TPS 3R Rawa Terate, dan TPS 3R Bambu Larangan. Khusus TPS 3R Semper, fasilitas ini mampu mengolah hingga 25 ton sampah per hari.

Dengan kehadiran TPS 3R dan bank sampah yang semakin berkembang, Pemprov DKI berharap dapat mengurangi tekanan terhadap TPST Bantargebang serta mendukung Jakarta menjadi kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto menambahkan, bahwa strategi pengelolaan sampah yang diterapkan mencakup seluruh rantai pengelolaan, dari hulu hingga hilir. Pada tahap hulu, Pemprov DKI mendorong masyarakat untuk lebih aktif mengelola sampah melalui bank sampah.

"Dengan demikian, nantinya warga bisa melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Sampah anorganik bisa masuk ke bank sampah untuk kemudian diolah masing-masing. Sementara itu, sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis dapat diproses di TPS 3R," jelas Asep.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa TPS 3R ini juga menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) atau Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif oleh PLN dan industri semen.

"Infrastruktur ini menunjang langkah strategis DLH DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kami juga mendorong masyarakat untuk menjalankan bank sampah berbasis ekonomi sirkular," kata Asep.

Dengan berbagai langkah ini, diharapkan permasalahan sampah di Jakarta dapat tertangani dengan lebih baik serta mendorong terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh warga Jakarta.