Mentras Iftitah Kenalkan Lima Program Unggulan Transmigrasi Baru
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Transmigrasi (Mentras) Muhammad Iftitah Sulaiman dalam diskusi media bertajuk "Transmigrasi Baru, Indonesia Maju" di Gedung Balai Makarti Muktitama, Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin (24/3/2025). (Foto: Chaerul Halim).

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Transmigrasi (Mentras) Muhammad Iftitah Sulaiman mengungkapkan, konsep transmigrasi saat ini bukan hanya untuk pemindahan penduduk ke wilayah tertentu, melainkan juga bisa membangun pusat pertumbuhan dan peradaban baru di wilayah tersebut.

Menurut dia, transmigrasi saat ini juga harus tentang perpindahan cara pandang, menciptakan masa depan yang lebih cerah, lebih adil, dan lebih makmur.

"Kita belajar banyak dari kawasan-kawasan yang ada. Bagaimana transmigrasi membangun pusat pertumbuhan baru yang modern dan terintegrasi," kata Iftitah dalam diskusi media bertajuk "Transmigrasi Baru, Indonesia Maju" di Gedung Balai Makarti Muktitama, Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin (24/3/2025).

Dia pun lantas mengenalkan lima program unggulan transmigrasi yang dapat mewujudkan transmigrasi baru. Pertama, transmigrasi tuntas. Konsep ini untuk menyelesaikan masalah lahan dan hak-hak transmigran.

"Satu kata, tuntas," ucap dia.

Kedua, transmigrasi lokal, yakni untuk menggerakkan potensi desa-desa dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat lokal. Dari lokal menuju kota baru yang maju dan mandiri.

Ketiga, transmigrasi patriot, yakni untuk membangun manusia unggul, mencetak patriot yang membangun Indonesia dari tapak kaki.

Keempat, transmigrasi karya Nusantara, yang digagas untuk menghadirkan kawasan transmigrasi sebagai sentra ekonomi untuk penciptaan lapangan kerja.

"Kolaborasi dengan kooperasi dan korporasi. Menghubungkan kawasan dengan pasar nasional dan global," tambah Iftitah.

Kelima, transmigrasi gotong royong. Konsep ini untuk merevitalisasi kawasan transmigrasi lama dengan menghidupkan kembali semangat gotong royong, lintas sektoral, dan pembangunan kawasan transmigrasi secara berkelanjutan.

"Inilah wajah baru transmigrasi. Transmigrasi yang modern. Transmigrasi yang kolaboratif. Transmigrasi yang menyatukan kekuatan bangsa," imbuh dia.