
Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi. Foto Sekretariat Presiden
Jakarta, tvrijakartanews – Hasil survei yang dilakukan oleh Rumah Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas publik menilai Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi paling layak menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia. Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menyebut bahwa dalam survei mengenai kelayakan Ketua Wantimpres, Jokowi memperoleh dukungan signifikan dari responden.
"Mayoritas responden sebanyak 81,01 persen memilih dan menilai Jokowi layak menjadi calon Ketua Wantimpres RI," kata Fernando dalam peluncuran hasil survei di Jakarta, dikutip Rabu (26/3/2025).
Fernando menjelaskan bahwa ada beberapa alasan utama mengapa publik menilai Jokowi layak menduduki jabatan tersebut. Sebanyak 29,15 persen responden menilai mantan Presiden RI itu dapat bekerja sama dengan Presiden Prabowo Subianto. Sementara itu, 25,11 persen responden menyebut pengalaman Jokowi sebagai faktor utama.

(Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas. Foto M Julnis Firmansyah)
Selain itu, sebanyak 21,97 persen responden menilai Jokowi mampu berakselerasi dalam mencapai visi Astacita. Kemudian, 13,15 persen responden percaya bahwa Jokowi dapat membantu pemerintah dalam memperkuat arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Sisanya, 7,39 persen responden menilai Jokowi dapat memperkuat peran pemerintah secara umum.
Fernando menambahkan bahwa isu mengenai Wantimpres relatif kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan isu politik lainnya. Oleh karena itu, survei ini bertujuan untuk menggali persepsi publik terkait peran Wantimpres serta menilai figur yang dianggap layak menduduki posisi tersebut.
“Kami melihat bahwa institusi ini memiliki peran strategis, tetapi relatif sepi dari perbincangan publik dibandingkan dengan isu lainnya yang mengemuka. Kami ingin mengetahui persepsi publik dan hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat berharap Wantimpres bisa lebih optimal dalam membantu pemerintah,” ujarnya.
Menurut Fernando, publik juga berharap agar Wantimpres dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan serta mendukung agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan visinya.
Survei nasional ini dilakukan pada 17-24 Maret 2025 di 23 provinsi dengan menggunakan metode snowball sampling. Teknik ini melibatkan sumber data primer yang merekomendasikan responden lain yang potensial untuk berpartisipasi dalam survei.
Metode pengumpulan data dilakukan secara daring melalui Google Form, email, dan WhatsApp. Jumlah responden dalam survei ini mencapai 500 orang, dengan margin of error sebesar 4,38 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden yang dilibatkan adalah masyarakat berusia 17 tahun ke atas yang telah memiliki hak pilih. Menurut Fernando, metode ini lebih efisien secara biaya dibandingkan dengan teknik survei konvensional.
“Metode ini menekan biaya operasional karena tidak memerlukan proses pencarian responden secara konvensional yang lebih kompleks,” pungkasnya.